Malam tepat pada tengahnya
Ingat kamu
Dingin?
Sepi?
Terlalu panjang sendirimu disini
Terlalu jauh terbuangmu disini
Tinggal saja semua disini
Air mata biarlah disini
Empatpuluh seperti sekelebat
Kupelukmu dalam tahajud
Damailah abadimu
Adinda
Â
Sarujin
(Tragedi,9 Pebruari 2011)
Banjir bandang memperkosa dana mbojo
Banjir keserakahan ciri khas anak negeri
Hutan belantara diperkosa sepanjang masa
Daerah aliran sungai digauli hingga hamil
Reboisasi hanyalah kicauan burung
Pohon ditanam dosa yang tumbuh
Anggaran satu milyar
Yang hidup hanya satu mili
Banjir keserakahan
Menggenangi laci –laci meja
Meluap ke kantung-kantung
Sejengkal got ditukar dengan rupiah
Banjir bandang tak akan surut
Selama banjir keserakahan
Tetap bersemayam abadi
Dalam nurani anak negeri
Banjir keserakahan
Akan terus dan terus
Menuai banjir air mata
berbuah banjir duka
Hingga ke alam baka
Usman D.Ganggang *)Kelahiran Bambor – Kempo Kab. Manggarai Provinsi NTT ini, kini berdomisili di Kota Kesultanan Bima Provinsi NTB.
*Foto Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H