Mohon tunggu...
USMAN
USMAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sorang guru yang memiliki minat dibidang pengembangan pendidikan baik dalam praktik pembelajaran, penelitian pembelajaran, pengembangan bahan ajar, LKPD, media pembelajaran maupun alat evaluasi pembelajaran. Sebagai seorang pendidik yang langsung berkenaan dengan peserta didik, tentunya harus selalu mengembangkan diri melakukan praktik pembelajaran yang inovatif, membuat alat raga, mengembangkan bahan ajar yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran menjadi cerita yang baik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Baik (Best Practice) Praktik Pembelajaran Inovatif

22 Januari 2023   12:31 Diperbarui: 22 Januari 2023   12:41 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita baik praktik pembelajaran ini dimulai ketika motivasi peserta didik kurang dalam pembelajaran, tentunya motivasi yang kurang akan menyebabkan hasil belajar kurang dan akhirnya tidak tuntas dalam pembelajaran. Peserta didik mengalami peralihan masa belajar dari belajar masa pandemi dengan moda daring yang disebut BDR (Belajar di Rumah) ke masa pembelajaran normal full tatap muka. Tentunya akan ada pembiasaan, penyesuaian kembali aktivitas belajar disinilah peran guru diharapkan harus bisa menerapkan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, menangtang sekaligus meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dari aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilannya. 

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba mempraktikkan pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran project based learning (PjBL) dimana pembelajaran tersebut berbasis pemecahan masalah dengan mengajak peserta didik belajar berdasarkan langkah-langkah (sintak) untuk menghasilkan suatu produk. 

Pada penerapannya penulis menentukan bahasan sistem ekskresi ginjal manusia (sub bahasan sistem ekskresi manusia) yang merupakan materi kontekstual dihubungkan dengan kasus gagal ginjal akut pada anak. Produk yang diharapkan dalam pembelajaran ini yaitu variasi alat peraga ginjal baik struktur ginjal dengan bioprosesnya maupun struktur terkecil ginjal (Nefron) dengan bioprosesnya. 

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi ginjal manusia dengan tepat dan menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi.

Situasi

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:p embelajaran yang  monoton dan kurang bervariasi, capain hasil belajar yang masih kurang khususnya bahasan sistem ekskresi pada manusia, materi yang kurang divisualisasikan dengan baik sehingga kurang dipahami peserta didik, media pembelajaran kurang interaktif, perangkat pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik baik RPP, LKPD, bahan ajar maupun evaluasinya, perlu dibuatnya alat peraga ginjal sebagai media nyata dalam pembelajaran. 

Praktik ini penting dibagikan untuk berbagi pengalaman baik yang sudah dialami apabila memiliki masalah yang sama dalam pembelajaran, menerapkan model pembelajaran project  based learning yang benar sesuai dengan sintaknya dipandu LKPD  berbasis project, berbagi informasi pengelolaan kelas dan kolaborasi yang tepat ketika melaksanakan project serta sebagai bahan refleksi guru dalam mengajar untuk perbaikan ke depannya.

Peran dan tanggung  jawab guru dalam praktik pembelajaran ini: sebagai kolaborator guru dan peserta didik saling bekerja sama untuk mewujudkan pembelajaran sesuai dengan tujuan, sebagai fasilitator membimbing, mengarahkan dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran, mengatur waktu pembelajaran yang efektip dan efisien, manajemen waktu pembelajaran tepat waktu, efektip dan efisien sesuai rencana pembelajaran.

Tantangan

Minat dan intelektual peserta didik yang berbeda-beda, materi yang bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oleh peserta didik, alokasi waktu yang lama dalam pembuatan project, alat, bahan yang cukup mahal dalam menerapkan project apabila dilakukan secara paralel semua kelas, masalah yang kurang relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan serta peserta didik yang kurang aktif keterlibatan dalam project.

Aksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun