Mohon tunggu...
Usman Dunda
Usman Dunda Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas KPU Kabupaten Pohuwato

aku adalah aku yang terlahir menjadi aku untuk aku seperti aku sebelum menjadi aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Bayangan Masa Lalu

19 Oktober 2014   07:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14136544041256020184

Kata demi kata goresan luka,

pena bertinta tetesan darah.

Ingin marah namun tak berdaya,

bahagia pun tak kunjung tiba.

Oh jiwa kemana perginya,

bidadari surga pelepas dahaga.

Hitam putih bola matanya,

racun dan madu kini sama nikmatnya.

Merdu janji terucap saat itu,

hembusan angin saksi bisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun