Kata demi kata goresan luka,
pena bertinta tetesan darah.
Ingin marah namun tak berdaya,
bahagia pun tak kunjung tiba.
Oh jiwa kemana perginya,
bidadari surga pelepas dahaga.
Hitam putih bola matanya,
racun dan madu kini sama nikmatnya.
Merdu janji terucap saat itu,
hembusan angin saksi bisu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!