Surakarta, Kompasiana - Mahasiswa KKN UNS 2024 kelompok 254 melaksanakan salah satu program kerjanya, yaitu pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat.Â
Kelompok 254 beranggotakan mahasiswa FKIP UNS melaksanakan praktik dengan melibatkan ibu-ibu PKK di RT 04/RW 08 dalam pembuatan lilin aromaterapi ini.Â
Kegiatan bersama ibu PKK RT 04 tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB, bertempat di pos ronda RT 04/ RW 08 Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.Â
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan oleh ibu-ibu PKK.Â
Kegiatan tersebut dapat berupaya untuk mengurangi pencemaran limbah minyak jelantah di lingkungan.Â
Mahasiswa KKN UNS menjadi pemateri dalam kegiatan bersama ibu PKK tersebut.Â
Syahlaa Shofi' Ibrahim selaku penanggungjawab pada program kerja kegiatan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini.Â
Materi yang disampaikan yaitu pengenalan minyak jelantah, bahaya minyak jelantah jika mencemari lingkungan, pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat, alat dan bahan pembuatan, serta cara pembuatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.Â
Ibu-ibu PKK RT 04 sangat senang dan antusias dalam kegiatan tersebut.
Minyak jelantah dinilai dapat mencemari lingkungan dan masih banyak yang membuang tidak sesuai dengan tempatnya.Â
Mahasiswa KKN UNS berupaya untuk menanggulangi hal tersebut dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.Â
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan mudah ditemukan, seperti minyak jelantah, arang, saringan, panci, pengaduk, stearic acid/STA(di toko bahan kimia), pewarna makanan, cairan aromaterapi, gelas sloki, dan sumbu lilin.Â
Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi membutuhkan waktu yang tidak lama dan mudah sehingga dapat dilakukan di rumah.Â
Cara pembuatannya yaitu minyak jelantah terlebih dahulu direndam dalam arang selama 24 jam atau sehari fungsinya untuk menghilangkan aroma bekas penggorengan pada minyak jelantah.Â
Kemudian minyak jelantah yang sudah direndam tersebut disaring sebanyak 3-4 kali untuk menghilangkan butiran-butiran yang kotor.Â
Setelah disaring minyak jelantah dituangkan dalam panci, kemudian tuangkan stearic acid sebanyak 100-150 gram dan tuangkan juga cairan aromaterapi sebanyak 10 ml serta tuangkan pewarna secukupnya.Â
Setelah semua tertuang, kemudian nyalakan dengan api kecil sambil diaduk-aduk selama 15-20 menit.Â
Kemudian adonan lilin dari minyak jelantah didiamkan hingga dingin selama 10 menit.Â
Siapkan gelas sloki dan sumbu dimasukkan ke dalam gelas tersebut, kemudian tuangkan adonan lilin dari minyak jelantah secukupnya.Â
Dan Lilin Aromaterapi dari minyak jelantah tersebut siap digunakan.
Kegiatan tersebut belum pernah diadakan sebelumnya, jadi ibu-ibu PKK RT 04 sangat senang dan antusias untuk mengetahui cara pembuatan serta praktik secara langsung.Â
Kegiatan ini juga dapat menambah pengalaman serta keterampilan dari ibu-ibu PKK. Menurut Ibu-ibu PKK, hal tersebut sangat bermanfaat jika dipraktikkan di rumah atau saat kegiatan PKK.Â
Selain itu, juga dapat mengisi waktu luang serta dapat dijadikan sebagai wirausaha karena memiliki daya jual yang tinggi ketika dipasarkan.
Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembuatan lilin aromaterapi tersebut sudah disediakan oleh mahasiswa KKN UNS 254, sehingga ibu-ibu PKK dapat langsung mempraktikkannya.Â
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari pemaparan materi atau edukasi sampai dengan pengolahan minyak jelantah yang akhirnya menjadi lilin aromaterapi.Â
Ibu Narti selaku ketua PKK RT 04/ RW 08 Kelurahan Purwodiningratan, Kota Surakarta menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut membuat ibu-ibu PKK memiliki pengalaman dan ilmu baru, serta praktik yang diberikan dapat bermanfaat karena limbah minyak yang terkadang dibuang secara sembarangan dapat diolah menjadi produk lilin aromaterapi, serta merasa senang karena dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK di RT 04.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H