Mohon tunggu...
Usi Sulastri
Usi Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Content Writer | Journalist | SEO Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terlalu Sering Menahan BAB? Kenali Bahaya yang Mengintai Kesehatan Anda

7 Juni 2024   13:32 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:40 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menahan buang air besar (BAB) mungkin terlihat sepele dan sering dianggap sebagai hal yang bisa ditunda. 

Mungkin saat Anda berada di tempat umum, di kantor, atau di sekitar orang terdekat, menahan BAB menjadi hal yang nyata dan sangat umum terjadi.  

Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa membawa dampak serius bagi kesehatan? 

Banyak orang tidak menyadari bahwa terlalu sering menahan BAB dapat mengundang berbagai masalah kesehatan yang tidak hanya mengganggu kenyamanan sehari-hari, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi yang lebih serius. 

Menahan BAB sesekali tidak apa-apa

Dilansir dari Live Strong, Jumat (7/6/2024), walaupun sebaiknya segera menggunakan kamar mandi ketika merasakan dorongan untuk buang air besar, menahan kotoran sesekali tidak akan merusak sistem pencernaan, meskipun mungkin terasa sedikit tidak nyaman. 

Hal ini diungkapkan oleh Niket Sonpal, MD, seorang ahli penyakit dalam dan gastroenterologi yang berbasis di New York.

Namun, jika kebiasaan ini dilakukan terlalu sering, bisa menimbulkan masalah. 

Usus besar memiliki fungsi utama untuk menyerap air dari tinja. 

Semakin lama Anda menahan buang air besar, semakin banyak waktu yang dimiliki usus untuk menyerap cairan, sehingga tinja menjadi keras, kasar, dan kering.  

"Menahan buang air besar terlalu sering dapat menyebabkan berbagai masalah, dimulai dari ketidaknyamanan saat buang air besar karena tekstur tinja yang keras," kata Dr. Sonpal. 

Selain itu juga berisiko mengalami kondisi yang mengganggu dan terkadang berbahaya, seperti sembelit.

Perlu dicatat bahwa sembelit berbeda dengan menahan buang air besar. 

Sembelit terjadi ketika Anda mengalami kesulitan untuk buang air besar atau melakukannya kurang dari tiga kali seminggu. 

Jadi, meskipun menahan buang air besar bisa menyebabkan sembelit, kedua kondisi ini tidaklah sama.

Baca Juga: Barapa Kali Sehari yang Sehat untuk Buang Air Kecil?

Lantas, bagaimana jika sering menahan BAB?

Dalam kondisi serius, kebiasaan menahan buang air besar dapat menyebabkan inkontinensia.

Seperti impaksi tinja, yaitu kondisi di mana tinja yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau rektum, atau perforasi gastrointestinal, yaitu terbentuknya lubang di dinding saluran pencernaan.

Menahan buang air besar juga dapat menyebabkan distensi atau peregangan pada rektum. 

Jika seseorang kehilangan sensasi di dalam rektum, yang dikenal sebagai hiposensitivitas rektal, mereka mungkin mengalami episode inkontinensia.

Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa penumpukan tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri dan menyebabkan peradangan pada usus besar dalam jangka panjang, mengutip Medical News Today, Jumat (7/6/2024).

Meskipun keragaman bakteri biasanya baik untuk usus, namun ada batasnya. 

Peradangan kronis pada lendir di usus besar pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi usus.

Selain itu, temuan penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara menahan buang air besar dengan peningkatan risiko radang usus buntu dan wasir.

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di anus dan rektum yang dapat berkembang di dalam tubuh atau di bawah kulit di sekitar anus. 

Meskipun ada berbagai metode pengobatan yang efektif untuk kondisi ini, wasir bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup parah. 

Terkadang, wasir juga dapat menyebabkan pendarahan saat buang air besar.

Menahan buang air besar dapat membuat Anda harus mengejan ketika akhirnya buang air besar yang dapat menyebabkan terbentuknya fisura anus. 

Fisura anus adalah robekan kecil pada lapisan anus yang dapat membuat proses buang air besar menjadi sulit atau menyakitkan.

Selain itu, fisura anus kadang-kadang dapat menyebabkan kejang pada otot di sekitar anus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun