Siapa sangka jika pohon yang sebelumnya hanya dianggap memberikan manfaat bagi lingkungan, ternyata juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental.Â
Penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam terbuka dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.Â
Di akhir tahun 1960-an, Thich Nhat Hanh, seorang Guru Buddha Zen, mengembangkan praktik meditasi pelukan yang memasukkan prinsip inti Zen tentang keterhubungan dan hubungan antar-makhluk.Â
Ia menemukan bahwa berpelukan dengan penuh perhatian dapat membawa rekonsiliasi, penyembuhan, pemahaman, dan kebahagiaan.
Selain itu dapat meningkatkan mood Anda
Selain memberikan rasa relaksasi, ternyata memeluk pohon dapat memberikan manfaat kesehatan dengan mengurangi tingkat stres.Â
Berdasarkan penelitian, aktivitas memeluk pohon telah terbukti menurunkan kadar kortisol yang dapat diukur dalam air liur (sebagai penanda stres), serta menurunkan tekanan darah dan detak jantung.Â
Memeluk pohon mampu mengurangi tingkat stres dengan mengurangi produksi kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko serangan jantung.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap alam dapat mengurangi reaktivitas kardiovaskular dengan menurunkan tekanan darah dan detak jantung," kata pemimpin penelitian, Dr. David Scholey, seorang profesor di Universitas Surrey di Inggris.Â
"Efek ini masih teramati bahkan setelah mengendalikan faktor-faktor lain yang dikenal memengaruhi tekanan darah, seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), status merokok, konsumsi alkohol, dan tingkat aktivitas fisik," sambungnya.
Kortisol, hormon yang dilepaskan dalam situasi stres, juga dapat memicu perasaan cemas, marah, atau depresi.Â
Melalui penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa memeluk pohon juga dapat membantu mengatasi kecemasan dan depresi.Â
Selain itu, aktivitas ini juga dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dengan alam.
Bagaimana bisa memeluk pohon baik untuk kesehatan mental?
Kulit pohon mengandung minyak esensial yaitu terpen, jenis fitoncides seperti limonena monoterpen yang dapat ditemukan dalam kulit jeruk.Â
Terpen ini tidak hanya memberikan aroma khas pada pohon dan tanaman seperti Pinus, Cemara, dan lavendel, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan.Â
Minyak esensial ini memiliki sifat antimikroba dan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
Paparan terhadap fitoncides dan terpene dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, memiliki efek antiinflamasi, mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati.Â
Melalui memeluk pohon, Anda dapat mendapatkan manfaat maksimal dari molekul bermanfaat ini.
Cukup luangkan 21 detik untuk memeluk pohon
Belakangan ini, Stone Kraushaar, Ph.D., seorang psikolog klinis yang dikenal sebagai The Hug Doctor dan penulis buku A 21-Day Journey to Embracing Yourself, menyarankan bahwa pelukan yang baik dapat mengeluarkan setiap ketakutan, kekhawatiran, dan hal-hal negatif dari jiwa.
Dr. Stone menyarankan agar kita berpegang pada pelukan selama minimal 21 detik.Â
Mengapa?Â
Pada saat itu, oksitosin (hormon bahagia) dilepaskan dalam tubuh kita sehingga berpelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pengurangan stres, penurunan tekanan darah, pola tidur yang lebih baik, dan banyak lagi.Â
Namun, ini bukan hanya tentang angka saja ini melibatkan arus dan menemukan diri kita dalam saat tersebut.Â
Mengalami berpelukan secara meditatif dengan orang yang kita kasihi, hewan peliharaan, atau bahkan pohon dapat membantu kita merasa lebih bahagia, lebih tenang, dan lebih terhubung.
Ada sejumlah manfaat mental dan emosional yang dapat diidentifikasi dari memeluk pohon.Â
Pertama, aktivitas ini membantu Anda untuk merilekskan diri.Â
Penelitian menunjukkan bahwa setelah memeluk pohon, orang melaporkan perasaan lebih tenang dan rileks dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.Â
Dilaporkan bahwa memeluk pohon telah terbukti meningkatkan kadar hormon oksitosin, yang bertanggung jawab atas ikatan emosional dan perasaan sejahtera, ketenangan, dan kepercayaan.Â
Salah satu metode utama untuk meningkatkan produksi oksitosin adalah melalui sentuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H