Mohon tunggu...
Usi Sulastri
Usi Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Content Writer | Journalist | SEO Writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Barapa Kali Sehari yang Sehat untuk Buang Air Kecil?

11 Februari 2024   19:51 Diperbarui: 11 Februari 2024   19:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buang air kecil merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari oleh individu. Meskipun terlihat sederhana, aktivitas ini dapat memberikan informasi penting tentang kondisi tubuh kita. 

Frekuensi buang air kecil tidak hanya mencerminkan kebutuhan fisiologis, tetapi juga dapat menjadi indikator kesehatan organ-organ dalam sistem kemih. 

Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana frekuensi buang air kecil meningkat atau menurun, bukan? 

Lantas, berapa sebenarnya frekuensi buang air kecil yang dianggap normal?

Frekuensi normal buang air kecil

Seperti halnya banyak aspek dalam kehidupan, setiap individu memiliki perbedaan. 

Konsep ini juga berlaku untuk frekuensi normal buang air kecil. 

Menurut informasi dari bladderandbowel.org, bagi sebagian besar orang, jumlah normal buang air kecil per hari berkisar antara 6 hingga 7 kali dalam rentang waktu 24 jam. 

Jumlah antara 4 hingga 10 kali sehari juga dapat dianggap normal jika seseorang merasa sehat dan nyaman dengan frekuensi kunjungan ke toilet tersebut. 

Hal ini juga disampaikan oleh seorang ahli urologi, Dr. Kara Watts, dari Montefiore Medical Center di Bronx, menyatakan bahwa rata-rata orang dewasa seharusnya buang air kecil sekitar 7 kali sehari, dikutip dari livestrong.  

Namun, angka-angka tersebut tidak bersifat mutlak. Dr. Watts menekankan bahwa frekuensi buang air kecil yang normal sangat tergantung pada jumlah cairan yang dikonsumsi dan tingkat aktivitas fisik. 

Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam menentukan seberapa sering seseorang harus buang air kecil.

Faktor apa saja yang berpengaruh?

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi frekuensi buang air kecil, yaitu:

1. Jumlah minum

Frekuensi buang air kecil dipengaruhi oleh seberapa banyak cairan yang Anda konsumsi. 

Jika Anda minum banyak, kemungkinan besar Anda akan buang air kecil lebih sering. 

Sebaliknya, kurangnya kebutuhan buang air kecil mungkin menunjukkan kurangnya asupan cairan. Dr. Watts menyatakan bahwa tanda kurangnya hidrasi dapat dikenali dari warna kuning tua pada urine. 

Sebaliknya, Urine yang berwarna kuning muda hingga jernih menunjukkan bahwa Anda dalam kondisi terhidrasi dengan baik.

2. Makanan dan minuman

Beberapa makanan dan minuman seperti kopi, teh, alkohol, dan soda dapat meningkatkan produksi urin. 

Makanan pedas, buah-buahan asam, dan coklat juga dapat mempengaruhi frekuensi buang air kecil. 

Mengurangi konsumsi ini, terutama pada sore hari, dapat membantu mengurangi gangguan buang air kecil.

3. Kebiasaan olahraga

Aktivitas fisik dapat memengaruhi kebutuhan buang air kecil. 

Menurut ulasan pada bulan September 2019 di Laporan Disfungsi Kandung Kemih Saat Ini . "Aktivitas fisik tampaknya memainkan peran dalam perkembangan stres inkontinensia urin pada wanita aktif dari segala usia," tulis para penulis penelitian.

Wanita yang aktif fisik mungkin mengalami peningkatan inkontinensia stres, sementara olahraga teratur dapat mengurangi kebutuhan buang air kecil pada sebagian orang.

4. Kondisi medis dan kesehatan

Beberapa kondisi medis seperti diabetes, kegemukan, BPH, dan infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi kandung kemih. 

Melahirkan, merokok, stres, kecemasan, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil. 

Diskusi dengan dokter diperlukan untuk menangani kondisi medis yang mungkin memengaruhi kebiasaan buang air kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun