Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan di Indonesia Harus Belajar dari Kasus Audrey

10 April 2019   07:10 Diperbarui: 11 April 2019   10:58 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini kata bullying sering sekali saya dengar di berbagai sosial media, kasus bullying bukan lagi kasus baru yang menimpa bangsa ini, banyak sekali kasus bullying dengan banyak jenisnya, mulai dari bullying secara verbal bahkan secara tindakan, dari tindakan yang kecil hingga tindakan yang tidak lagi bisa ditoleransi.

Kasus Audrey adalah kasus yang sekian kalinya, Audrey hanya anak dibawah umur yang tidak mengerti permasalahan dan mendapatkan perlakuan kasar dari dua belas anak yang lebih tua, hingga menyebabkan dia harus dilarikan kerumah sakit dan trauma yang mendalam. 

Dari banyak informasi yang didapat Audrey sering menangis dan tidak dapat tidur yang nyenyak, bahkan para pelaku yang melakukan tindakan bullying terhadap Audrey masih bisa eksis dimedia sosial dan tidak merasa bersalah. ()

Belajar dari arti kata bullying itu sendiri adalah tindakan sesuatu yang dapat merugikan salah satu pihak dan mengguntungkan untuk pihak yang lainnya -- seseorang yang menganggu orang yang lemah. 

Dampak yang diberikan pada kasus bullying ini sangat negatif, jika korban tidak diberikan dukungan dan hanya diam akan dapat merusak psikisnya hingga merasa diri si korban rendah dan menyebabkan putus asa, begitu juga sebaliknya jika para pelaku bullying tersebut dibiarkan maka mereka anak merasa dirinya paling benar, paling berkuasa dan paling hebat sehingga pelaku akan terus melakukan tindakan bullying berulang kali agar perasaannya merasa senang.

Pendidikan di Indonesia harusnya tidak lagi menjunjung tinggi nilai akademik saja tetapi lebih mengutamakan nilai-nilai karakter yang ada, pendidikan karakter sangat dibutuhkan di era sekarang untuk anak-anak jaman now. 

Anak-anak era jaman sekarang sangat memandang rendah apa itu karakter, apa itu artinya keperdulian, apa itu artinya sosial dan bagaimana penerapan yang benar terhadap karakteristik itu sendiri. 

Jika anak-anak ini terus dibiarkan makan akan bayak sekali Audrey-Audrey diluar sana, dan jika pemerintahan di Indonesia dia saja tanpa merubah siste pendidikannya akan seakin jauh anak-anak untuk tidak lagi mengenal apa itu nilai-nilai karakter.

 Meskipun kurikulum pendidikan tahun 2013 ini memberi ruang untuk nilai-nilai karakter tersebut tetapi penerapan yang diberikan sangat kurang. 

Kenapa pendidikan disini lebih mengutamakan teori daripada praktek itu sendiri, padahal banyak pelajaran hidup yang perlu melakukan tindakan atau praktik lapangan agar banyak anak yang mengerti makna dari pendidikan karakter tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun