Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bayi Normal vs Bayi Prematur

5 November 2016   18:35 Diperbarui: 5 November 2016   18:58 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara psikis, saat dewasa bayi prematur akan mengalami perbedaan (berdasarkan yang saya baca). Bayi yang lahir prematur menurut penelitian akan mengalami mental yang turun atau buruk seperti depresi, dan psikis. Tetapi bukan berarti bayi yang terlahir normal tidak bisa mengalami hal tersebut, 2 diantara 1000 orang yang terlahir normal juga bisa mengalami hal tersebut. Memang secara fisik tidak terlalu terlihat ketika nanti dewas tetapi mental dan psikisnya atau sifat yang dimiliki akan terlihat. Menurut saya pribadi, dan berdasarkan pengalaman saya karena adek saya terlahir prematur, tidak sepenuhnya adek saya mengalami ciri-ciri tersebut tetapi esmosianal hingga dewasa sekarang ssah dikontrol. Ada juga teman saya yang terlahir prematur tetapi dia masih bisa mengendalikan emosinya. Tergantung pengendalian emosi masing – masing individu. Pengaruh lingkungan dan didikan dari orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan emosi anak.

Dari mulai pengasuhan bayi normal dan bayi prematur sudah pasti berbeda, “karena bayi prematur meninggalkan rahim lebih cepat, sistem mereka belum siap untuk tingkat stimuasi yang mereka alami di dunia”. Ibu dan ayah harus menyesuaikan perilaku mereka untuk memenuhi kebutuhan bayi prematur. Dibandingkan dengan orang tua lain, orang tua bayi prematur lebih aktif menggendong dan menyentuh bayi, serta mengarahkan perhatiannya. Mereka mungkin tampak berlebihan dalam memberikan rangsangan untuk memenuhi kebutuhan khusus anaknya, tetapi ibu bayi prematur harus menggunakan strategi atau cara yang berbeda untuk membantu pertumbuhan bayi prematur. Jika perlindungan berlebihan itu diteruskan setelah satu tahun atau melampaui apa yang  disarakan oleh bidan atau dokter anak, maka orang tua akan mengembangkan masalah pada anaknya. Seiring dengan berjalannya waktu bayi prematur bisa menjadi bayi normal.

Bayi normal juga sama hal nya membutuhkan perhatian khusus dengan bayi prematur tetapi bayi prematur juga membutuhkan perhatian yang lebih khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun