Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bayi Normal vs Bayi Prematur

5 November 2016   18:35 Diperbarui: 5 November 2016   18:58 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya tertarik dengan pembahasan ini, sebab banyak perbedaan pendapat hingga munculnya mitos atau fakta tentang lahirnya bayi prematur. Kenapa saya tertarik membahas tentang bayi normal vs bayi prematur? Karena pada pembahasan ini penting untuk kita ketahui ciri-ciri, pebedaan hingga bagaimana cara melahirkan bayi normal sampai penyebab terjadinya bayi lahir secara prematur.

Bayi normal vs bayi prematur adalah dua hal yang berkaitan dengan proses kelahiran bayi. Jika bayi normal adalah usia kehamilannya 37 minggu atau sekitar 9 bulan 10 hari hingga maksimal 40 minggu usia kehamilan, maka bayi prematur adalah jenis kelahiran bayi di bawah usia kehamilan normal yaitu 6 atau 7 bulan bayi tersebut telah lahir. Sehingga sudah pasti adanya perbedaan pada bayi normal dan bayi prematur. Sebenarnya apa penyebab bayi lahir prematur? Saya akan menjelaskannya secara pemahaman yang saya ketahui saja, alahkan lebih baiknya Anda bisa tanyakan ke Bidan atau Dokter agar Anda dapat mengetahui lebih banyak lagi dan dapat berhati-hati. Penyebab bayi lahir prematur adalah :

Kondisi kesehatan

Kondisi sehat dan tidak sehatnya ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayinya di dalam kandungan. Jika kondisi ibu hamil sendiri tidak sehat dan dalam bahaya hal ini sangat berisiko menyebabkan kelahiran bayi prematur.

Kondisi janin

Penyebab bayi lahir prematur juga bisa dipengaruhi karena kondisi janin yang lemah atau kurang sehat. Dan bayi di dalam kandungan yang kurang gizi juga bisa mengalami kelahiran prematur. Oleh karena itu, ibu hamil harus rutin memeriksa kandungannya ke bidan atau dokter agar dapat terkontrol kondisi kehamilannya.

Kondisi psikologi

Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologi sangat rawan mengalami bayi lahir prematur. Misalnya jika ibu yang sering merasa cemas, stres berlebih, dan atau mengalami depresi atau belum siap bahkan tidak dapat menerima bayi yang dalam kandungan.

Kondisi Fisik

Kondisi ibu hamil yang fisiknya lemah juga menyebabkan bayi lahir prematur. Misalnya ketika ibu sedang jatuh waktu usia kehamilan belum sesuai maka bisa saja bayi akan lahir prematur untuk melindungi si ibu hamil tersebut dan bayi yang dalam kandungan.

Dan saya akan memberikan beberapa tips untuk mencegah kelahiran bayi prematur yang penting dilakukan :

  • Ibu harus selalu sarapan pagi selama masa kehamilan, jangan sampai meninggalkan sarapan karena sarapan merupakan kunci energi untuk beraktifitas.
  • Seringlah timbang berat badan selama kehamilan.
  • Rutin kontrol ke bidan atau dokter untuk mengetahui kondisi kehamilan secara pasti.
  • Minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
  • Mengonsumsi 4 sehat 5 sempurna.
  • Hindari rokok dan minuman keras.

Secara psikis, saat dewasa bayi prematur akan mengalami perbedaan (berdasarkan yang saya baca). Bayi yang lahir prematur menurut penelitian akan mengalami mental yang turun atau buruk seperti depresi, dan psikis. Tetapi bukan berarti bayi yang terlahir normal tidak bisa mengalami hal tersebut, 2 diantara 1000 orang yang terlahir normal juga bisa mengalami hal tersebut. Memang secara fisik tidak terlalu terlihat ketika nanti dewas tetapi mental dan psikisnya atau sifat yang dimiliki akan terlihat. Menurut saya pribadi, dan berdasarkan pengalaman saya karena adek saya terlahir prematur, tidak sepenuhnya adek saya mengalami ciri-ciri tersebut tetapi esmosianal hingga dewasa sekarang ssah dikontrol. Ada juga teman saya yang terlahir prematur tetapi dia masih bisa mengendalikan emosinya. Tergantung pengendalian emosi masing – masing individu. Pengaruh lingkungan dan didikan dari orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan emosi anak.

Dari mulai pengasuhan bayi normal dan bayi prematur sudah pasti berbeda, “karena bayi prematur meninggalkan rahim lebih cepat, sistem mereka belum siap untuk tingkat stimuasi yang mereka alami di dunia”. Ibu dan ayah harus menyesuaikan perilaku mereka untuk memenuhi kebutuhan bayi prematur. Dibandingkan dengan orang tua lain, orang tua bayi prematur lebih aktif menggendong dan menyentuh bayi, serta mengarahkan perhatiannya. Mereka mungkin tampak berlebihan dalam memberikan rangsangan untuk memenuhi kebutuhan khusus anaknya, tetapi ibu bayi prematur harus menggunakan strategi atau cara yang berbeda untuk membantu pertumbuhan bayi prematur. Jika perlindungan berlebihan itu diteruskan setelah satu tahun atau melampaui apa yang  disarakan oleh bidan atau dokter anak, maka orang tua akan mengembangkan masalah pada anaknya. Seiring dengan berjalannya waktu bayi prematur bisa menjadi bayi normal.

Bayi normal juga sama hal nya membutuhkan perhatian khusus dengan bayi prematur tetapi bayi prematur juga membutuhkan perhatian yang lebih khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun