Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Cak Imin dan Hak Santri Kelola Negeri

1 Agustus 2018   08:50 Diperbarui: 3 Agustus 2018   02:59 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hak Santri

Aksi berjalan kaki ini merupakan bagian dari menjalankan amanat para kiai yang menghendaki negeri ini dipimpin oleh kalangan santri. Dimana Cak Imin dipandang para kiai sangat memenuhi kriteria tersebut.

Selanjutnya, berjalan kaki sejauh 320 km dari Banjar ke Jakarta demi menemui Cak Imin Sang Panglima Santri sungguh bukan tanpa alasan. Selain kehendak kiai, santri adalah bagian dari silent majority yang sekian lama suaranya dibungkam, dan yang parah mereka hanya dijadikan komoditas politik penguasa.

Padahal bila kita cermati, apa yang kurang dari santri demi negeri ini raih kemerdekaan bahkan mempertahankannya hingga kini meski kemerdekaan itu kini nampak semu, hanya isapan jempol belaka.

Atas perjalanan sejarah panjang bangsa ini, santri terbukti nyata senaniasa berkomitmen menjaga keutuhan NKRI sebagai hasil perjuangan yang tidak mudah dan murah. Bukan hanya itu, dalam praktek kehidupan keagamaan para santi dipastikan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Dalam perspektif nasab, sejarah santri terhubung langsung dengan jaringan ulama yang dimulai semenjak era Wali Songo. Sehingga praktek nilai Islamnya terwujud dalam praktek keagamaan Islam Nusantara. Dimana ia merupakan identitas keislaman yang memberi ruang penghargaan atas nilai-nilai yang sejalan dengan kaidah Islam itu sendiri.

Komunitas santri terbukti praktekkan nilai-nila tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i'tidal (tegak lurus). Hal ini dibuktikan dengan sikap santri yang tidak ekstrim kanan atau ekstrim kiri, menjaga perdamaian, keterbukaan dialog lintas iman dan menjaga keadilan di negeri ini.

Perjuangan kaum santri dalam meraih kemerdekaan republik ini merupakan jihad membela bangsa sebagai manifestasi dari kaidah hubbul wathon minal iman. Karenanya, kecintaan dan membela bangsa diletakkan dipuncak tertinggi dalam norma kehidupan ini.

Pendukung utama perang Diponegoro, menjadi bagian dari tentara Hizbullah dan Sabilillah mengusur penjajahan Jepang, menjadi barisan terdepan mengusir pasukan NICA di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 dan lain sebagainya atas spirit Resolusi Jihad KH. Hasim Asy'ari.

Tak berlebihan kiranya bila apa yang telah dilakukan para santri dari Banjar adalah bagian dari menggapai angannya yang selama ini terpendam. Betapa tidak, Cak Imin adalah bagian dari harapan para santri memimpin negeri ini, karena tentu akan berdampak positif bagi kehidupan santri di pesantren.

Lengkap sudah komitmen nyata para santri mulai dari masa merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan bahkan hingga kini mengisi kemerdekaan. Sangat wajar bila hari ini santri menuntut hak bahwa diantara bagian mereka diberi kesempatan untuk mengelola negara ini sebagai warisan leluhurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun