Usai ikuti pencoblosan Pemilu pada tanggal 7 Juni 1999 di kampung masing-masing, kami pun kembali pulang ke pondok dengan saling cerita terkait pengalaman pertama kali memasuki bilik suara pada pelaksanaan pemilu. Lagi-lagi berita televisi yang ditunggu-tunggu adalah siaran Pemilu 1999, khususnya terkait hasil perolehan suara partai peserta pemilu yang berjumlah 48 partai politik. Walhasil, ada empat partai yang menjadi 4 besar pemenang Pemilu, yakni: PDIP, Golkar, PPP dan PKB dengan raihan 13.336.982 suar. Lebih dari itu Gus Dur jadi Presiden.
PKB dan Cak Imin
Tahun 2008 adalah ujian terbesar bagi PKB, tetapi PKB pimpinan Cak Imin tak hilang semangat, langsung move on dan berlari kencang hadapi pemilu 2009 yang hanya kurang dari satu tahun. Beruntung PKB masih bisa selamatkan 5.146.122 suara dan raih 27 kursi di DPR.
Meski demikian, PKB saat itu menjadi penentu kemenangan SBY yang akhirnya menjadi presiden untuk periode kedua Berkat kelihaian Cak Imin. Hasilnya, PKB pun mendapat dua kursi di Kabinet Indonesia Bersatu II: Cak Imin sebagai Menakertras dan Helmy Faisal menteri PDT.
Posisi dua menteri PKB di kabinet SBY II dimanfaatkan betul oleh Cak Imin sebagai top leader sehingga menghadapi pemilu 2014 PKB lebih siap karena penataan pengurus sisa-sisa dualisme kepemimpinan sudah pulih.
Jelang Pileg dan Pilpres 2014, tangan dingin Cak Imin pun membuahkan hasil. Mesin partai yang sudah tidak “aus” lagi beroperasi dengan baik. Segala manuver Cak Imin memberi efek elektoral terhadap PKB ditengah gegap gempita kompetitor yang berkelindan dengan stasiun TV nasional. Bahkan ada pengamat yang bilang itu efek Cak Imin “manfaatkan” Roma Irama, padahal sebenarnya tidak juga.
Hasilnya, pada Pemilu 2014 PKB raih 11.298.957 suara dengan 47 kursi DPR naik 100 persen dan nyaris mengembalikan suara PKB pada pemilu 1999 yakni 13.336.982 suara dengan raihan 51 kursi DPR. Selain itu, PKB bersama Cak Imin lagi-lagi menjadi penentu kemenangan pasangan Jokowi – JK menjadi Presiden dan wakilnya ditengah genpuran isu SARA yang dihembuskan pihak lawan melalui koran obor selebaran gelap lainnya. PKB, NU dan Cak Imin menjadi pemeran utama melawan serangan itu.
Atas komiten PKB dibawah komando Cak Imin bersama Jokowi – JK, akhirnya PKB mendapat empat kursi menteri, yakni Menpora, Menristekdikti, Menaker, dan Menteri Desa. Walhasil, memberikan efek positif pada penantaan struktur PKB hingga tingkat ranting di desa-desa.
Fakta itu, membuat PKB semkin confident menghadapi Pemilu 2019 yang kurang dari satu tahun lagi. Mesin PKB sudah mulai hangat dan siap digerakkan oleh Cak Imin Sang Pemimpin menuju PKB menjadi nomor satu.
Lebih dari itu, Cak Imin mampu mentranformasikan bahwa PKB adalah NU, tali sinergi diantara keduanya terus dijaga eratnya, terbukti hasilnya pada pemilu 2014 yang lalu. Kuatnya ikatan PKB dan NU itu menegaskan bahwa PKB berjuang atas risalah Islam. Ujungnya PKB adalah tameng utama Nasionalisme bangsa ini, hubbul wathon minal iman terus digelorakan bersama NU dalam merawat utuhnya NKRI.
Melaui tangan dingin Cak Imin, PKB hari ini menjadi corong utama kekuatan nasionalis-religius sungguhnya, karena ia bersama NU senantiasa istiqomah menjaga kedua nilai itu tetap tumbuh subu sekaligus counter attack atas segala ideologi yang merongrong keutuhan NKRI.