Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Budaya Kata Kita

7 September 2021   18:47 Diperbarui: 7 September 2021   18:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang mengatasnamakan manusia bertuhan

Apakah ini yang dimaksud dari penghormatan pada Sang Saka?

Bertahun-tahun melakukan tradisi yang sama

Hanya bernyanyi dan lagi-lagi bernyanyi

Tanpa tahu arti dari sebuah mimpi dan janji

Membiarkan air mata Ibu mengerak di pelipis muka

Bersama dengan kidung lara yang menganak dalam raga

Sementara, kau bungkam mulutmu dengan bayang nestapa

Padahal, semalam kau puas berpesta dan bersorak ria

Lalu...

Lalu, bagaimana dengan nasib mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun