Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Seni untuk Tertawa

26 Agustus 2021   11:10 Diperbarui: 26 Agustus 2021   11:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagu daerah? Haisss, sudahlah lama lepas dari ingatan

Tuan dan Puan, lagi-lagi ini bukan sindiran

Ini kenyataan hidup kami di tanah kejayaan

Yang dekat dengan tangan-tangan penjajahan

Karena kami dibutakan oleh peradaban

Budaya di negeri kami, bisa kapan saja hilang

Dicuri orang atau dilelang lewat sidang

Kalau masih terus menunggu untuk meniru negeri orang

Kapan kita menciptakan budaya untuk Pertiwi?

Kapan mau berbudaya dengan budaya kita sendiri?

Kapan akan berbahasa dengan bahasa sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun