Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Kembali Pilar Pendidikan

26 Juli 2024   01:54 Diperbarui: 26 Juli 2024   01:58 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah proses menempuh kualitas diri untuk lebih baik agar menjadi orang yang terdirik. Kata pendidikan berasal dari kata 'didik" sebuah kata kerja yang mengalami perubahan bentuk akibat mendapatkan imbuhan 'pe-kan'. Setelah masuknya imbuhan 'Pe-kan' memberikan makna sebuah proses. Bila dipecah menjadi kata 'didik' bermakna memelihara atau melatih. Pendidik bermakna orang yang mendidik atau pelatih. Sedangkan kata didikan bermakna hasil dari proses mendidik. Bentuk turuan dari kata didik seperti, 'berpendidikan, kependidikan, keterdidikan' juga memiliki makna tersendiri merepresentasikan hasil dari melatih atau memelihara seseorang. Kata pendidikan harus dimaknai sebagai upaya keras yang dilakukan oleh semua pihak untuk menjadikan anak menjadi terdidik.

Seperti kata pepatah mengatakan, "semua hal akan baik jika dikembalikan pada esensinya atau makna aslinya.

Kembali pada masalah Pendidikan saat ini, pendidikan hanya difokuskan pada masalah Pendidikan formal. Padahal sebelum menempuh Pendidikan formal, hampir setiap orang mendapatkan pendidikan non-formal dari lingkungkungan keluarga, terutama kedua orang tua.

Perlu kita ingat bahwa, untuk menjadikan orang terdidik, maka ia harus didukung dengan 4 pilar yendidikan. Keempat pilar ini harus dihidupkan secara terus menerus sehingga dapat menjadi stimulus yang akan menjadi "continuous improvement" bagi yang didik atau peserta didik. Empat pilar yang dimaksud adalah Pendidikan keluarga, Pendidikan masyarakat, dan lingkungan pergaulan dan pendidikan formal.

Pendidikan Keluarga

Setiap keluarga harus menjadikan keluarga sebagai institusi non-formal bagi siapa saja yang menjadi didikannya. Subyek dari didikan kedua orang tua adalah anaknya. Anak harus menjadi subyek yang difokuskan untuk ditumbuh kembangkan. Pendidikan lingkungan keluarga ini akan menentukan baik buruk anak di masa depan. Karena keluarga adalah tempat di mana banyak waktu dihabiskan oleh anak Bersama keluarga.

Model pendidikan keluarga yang perlu difokuskan adalah pendidikan karakter, karena pendidikan karakter ini akan menjadi cermin bagi dirinya dan keberlangsungan seornag anak di tengah-tengah masyarakat. Tentu komitmen kedua orang tua untuk membangun karakter anak sangat penting pada tahap ini.

Pendidikan Masyarakat

Partisipasi masyarakat dari berbagai lini juga tidak kalah pentingnya. Masyarakat dengan berbagai tingkatan status sosial di dalamnya harus menjadi mata rante yang saling menguatkan untuk mengikat anak-anak agar tumbuh menjadi masyarakat yang baik dan mandiri.

Masyarakat harus menjadi control dalam perkembangan dan tumbuh kembang anak dan setiap individu di dalamnya. Seorang anak boleh jadi dalam keluarga tidak mendapatkan kasih sayang yang baik, karena factor tertentu. Sehingga anak sering minder dan tidak percaya diri. Namun dengan rangkulan dan dukungan masyarakat, anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun