Baby Blues adalah gejala psikologi yang dialami oleh seorang perempuan pasca melahirkan, seperti mudah marah, steres, sakit kepala dan gejalan lain. Hampir setiap perempuan akan mengalami pase-pase baby blues stelah melahirkan.Â
Hal ini terjadi sebenarnya diakibatkan belum adanya pengalaman dalam menangani masalah sendiri dalam menghadapi kenyataan pasca melahirkan. Mulai dari ketidaknyamanan karena masih merasa sakit, canggung karena harus minta bantuan sama mertua, ingin melakukan tetapi tidak mampu dan lain sebagainya. Gejalan ini muncul karena antara keinginan atau kemauan yang tidak bisa diwujudkan.
Bukan berarti saya pernah melakukannya. Tetapi saya pernah menghadapi perempuan yang mengalami gejala baby blues yaitu istri saya sendiri. Baby blues ini rentan terjadi bagi perempuan yang baru pertama kali melahirkan. Karena tidak adanya pengalaman itu dan ini, pasca melahirkan, sehingga terjadilah baby blues.
Gejala baby blues yang dialami seorang istri perlu dorongan dan bantuan dari orang lain terutama suami. Â Lalu bagaimana peran dan sikap suami saat istri terjangkiti baby blues?
Tahun 2018 adalah sejarah pertama saya dalam mengurus rumah tangga. Ada banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan berdua bersama istri. Meski masih serumah dengan orang tua, tanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga harus menjadi prioritas saat itu.
Tahun itu juga saya menghadapi prempuan yang saya cintai mengalami Baby Blues. Kadang istri tiba-tiba nangis, mudah marah, sensitif dan perasaan lain yang tidak karuan. Menghadapi istri yang perubuhan emosinya berbeda dari biasanya, saya harus menghiiup energi sabar lebih banyak dari sebelumnya. Saat itu, kata sabar menjadi pegangan terkuat untuk bertahan menghadapi istri. Setiap gelaja itu muncu, sabar menjadi pilihan terbaik, namun tidak diam saja lalu pergi. Pergi dalam mengadapi masalah bukan pilihan terbaik.
Ajak Istri Bekomunikasi
Saat baby blues menghampiri istri, ajak istri berkomunikasi dengan komunikasi yang baik. Jika tidak ada tanggapan, rangkul dan pegang tangan istri lalu tanya apa yang bisa dibantu. Satu-satu caranya mengurai masalah yang keruh dalam otak istri adalah dengan bertanya padanya. Baby blues dipicu karena ada perasaan yang tertahan yang susah dikatakan.
Dengan menjadi pendengar terbaik bagi istri. Baby Blues dapat ditangani dengan baik. Sebagai suami saya memang harus menjadi teman terbaik bagi istri dalam mendiskusikan tentang apapun dalam urusan keluarga lebih-lebih soal baby blues.
Memberikan Dorongan Positif
"Suami harus memberikan dorongan positif bagi sitrinya" Prinsip itu selalu menjadi pegangan bagi saya. Kondisi kadang berbeda-beda yang dihadapi oleh keluarga. Lebih-lebih keluarga baru, di mana  antara suami dan istri harus saling memhami satu sama lain. Kata guru saya "pengetahuan kita tentang perempuan saat pacaran sekitar 50% saja, sinyanya akan kita temukan  saat menikah."
Kata guru saya betul adanya. Saya harus memahami sifat istri saya 50% saat menikah. Tentu, kadang istri berada pada kondisi emosi yang tidak bisa dikontrol seperti gejala baby blues. Pada kondisi tersebut, peran saya sebagai suami sangat penting dalam memberikan dorongan yang positif. Saya biasanya meyakinkan istri saya pada setiap masalah yang kami hadapi dengan mengatakan "Kita pasti bisa melewati segalanya dengan tetap bersama dan terbuka."
Bantu Pekerjaan Rumah Tangga
Baby Blues kadang terjadi karena banyaknya pekerjaan rumah tangga. Mulai dari masak, cuci baju, cuci piring, bersihkan rumah dan lain sebagainya. Suami yang baik tentu tidak membiarkan istrinya mengerjakan semuanya saat pasca melahirkan. Bantuan suami sangat dinantikan dalam kondisi ini.
Keluarga memang harus hidup dan dibangun bersama. Setelah menikah saya mengalami bagaimana perjuangan ibu saya untuk memperjuangkan keluarga. Itu saya rasakan saat melihat istri saya. Sudah lelah mengandung dan melahirkan, lalu merawat anak, ditambah dengan pekerjaan rumah tentu sangat melelahkan.
Saya pikir tidak salah suami membantu istri masak, cuci piring, cuci baju, atau pergi ke pasar. Karena, saya sudah memutuskan hidup bersama, ya harus saya bantu istri. Tentu sebisa dan semampu saya setelah mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Tunjukkan Kepedulian, Kasih Sayang dan Cinta
Lagi-lagi peran suami sangat inti dalam keluarga. Tidak hanya betugas mencari nafkah. Peduli, memberikan kasih sayang, dan cinta yang penuh sangat penting untuk dilakukan. Memang, setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikannya. Silahkan bisa disesuaikan sesuai dengan cara masing-masing.
Peduli dengan istri bukan saja perhatian dengan apa yang dimakan dan dipakai. Tetapi, berbagi dengan keluarga istri juga bentuk kepedualian sama istri. Begitu juga kasih sayang dan cinta harus diekspresikan lebih dibandingkan kepada orang lain. Jangan sampai suami lebih peduli sama sabahabtnya dibandingkan istri dan keluarga. Tentu itu tidak benar.
Selama ada kepedulian, kasih sayang dan cinta pada istri, Baby Blues dapat ditangani dan dilewati dengan baik. Karena baby blues sebuah rasa, maka harus diselesaikan juga dengan rasa.
Semoga bermanfaat.
___
Sorong, 14 Juni 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI