Memberikan Dorongan Positif
"Suami harus memberikan dorongan positif bagi sitrinya" Prinsip itu selalu menjadi pegangan bagi saya. Kondisi kadang berbeda-beda yang dihadapi oleh keluarga. Lebih-lebih keluarga baru, di mana  antara suami dan istri harus saling memhami satu sama lain. Kata guru saya "pengetahuan kita tentang perempuan saat pacaran sekitar 50% saja, sinyanya akan kita temukan  saat menikah."
Kata guru saya betul adanya. Saya harus memahami sifat istri saya 50% saat menikah. Tentu, kadang istri berada pada kondisi emosi yang tidak bisa dikontrol seperti gejala baby blues. Pada kondisi tersebut, peran saya sebagai suami sangat penting dalam memberikan dorongan yang positif. Saya biasanya meyakinkan istri saya pada setiap masalah yang kami hadapi dengan mengatakan "Kita pasti bisa melewati segalanya dengan tetap bersama dan terbuka."
Bantu Pekerjaan Rumah Tangga
Baby Blues kadang terjadi karena banyaknya pekerjaan rumah tangga. Mulai dari masak, cuci baju, cuci piring, bersihkan rumah dan lain sebagainya. Suami yang baik tentu tidak membiarkan istrinya mengerjakan semuanya saat pasca melahirkan. Bantuan suami sangat dinantikan dalam kondisi ini.
Keluarga memang harus hidup dan dibangun bersama. Setelah menikah saya mengalami bagaimana perjuangan ibu saya untuk memperjuangkan keluarga. Itu saya rasakan saat melihat istri saya. Sudah lelah mengandung dan melahirkan, lalu merawat anak, ditambah dengan pekerjaan rumah tentu sangat melelahkan.
Saya pikir tidak salah suami membantu istri masak, cuci piring, cuci baju, atau pergi ke pasar. Karena, saya sudah memutuskan hidup bersama, ya harus saya bantu istri. Tentu sebisa dan semampu saya setelah mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Tunjukkan Kepedulian, Kasih Sayang dan Cinta
Lagi-lagi peran suami sangat inti dalam keluarga. Tidak hanya betugas mencari nafkah. Peduli, memberikan kasih sayang, dan cinta yang penuh sangat penting untuk dilakukan. Memang, setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikannya. Silahkan bisa disesuaikan sesuai dengan cara masing-masing.
Peduli dengan istri bukan saja perhatian dengan apa yang dimakan dan dipakai. Tetapi, berbagi dengan keluarga istri juga bentuk kepedualian sama istri. Begitu juga kasih sayang dan cinta harus diekspresikan lebih dibandingkan kepada orang lain. Jangan sampai suami lebih peduli sama sabahabtnya dibandingkan istri dan keluarga. Tentu itu tidak benar.
Selama ada kepedulian, kasih sayang dan cinta pada istri, Baby Blues dapat ditangani dan dilewati dengan baik. Karena baby blues sebuah rasa, maka harus diselesaikan juga dengan rasa.