Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dalam Luka

4 Juni 2024   08:21 Diperbarui: 4 Juni 2024   08:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINTA DALAM LUKA

_____________

Ini sekian kalinya aku merindu

Tentang kamu yang jauh

Membawa luka tetang masa lalu kita yang tak berdarah

Tersisa dalam sampiran hatiku yang paling dalam

Saat berjalan, boncengan atau sekedar tegur sapa

semuanya kuhayalkan sampai tak kurasa air mata berjalan di pipiku

Kubiarkan, tak kuseka

Hatiku sudah terlalu dalam mengenalmu dalam setiap kenangan indah yang kini menjadi luka

Aku terus ingat saat itu

Melalui dinding rumahmu, meski kutahu aku tak diinginkan

Bukan kamu maksudku, tapi keluargamu

Itu lebih indah dibandingkan saat ini, hanya menatap awan yang jauh

Tak peduli berapa jutaan menit sudah aku lalui

Sudah berapa musim aku alami

Sudah berapa dermaga aku singgahi

Engkau masih menjadi luka yang susah disembuhkan

Kutahu saat ini, kamu satu-satunya penawar luka ini

Meski kutahu, itu akan menambah luka diantara kita

Bukan, maksudku luka dihatiku 

Namun, sedikit tidak ada senyuman yang terlintas di bibirku saat menatapmu

Setelah sekian windu menatapmu dalam angan dan kekosongan

Kuseka,

Kuhembuskan

Cinta dalam lukaku

Untuk  selamanya.

SORONG , 04 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun