Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Katamu atau Kataku?

9 Juli 2020   11:29 Diperbarui: 9 Juli 2020   11:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku marah karena pandanganku

Aku sudah baca, aku sudah berpengalaman, aku sangat paham

Tentang itu, aku sudah sangat mengetahuinya

Aku memiliki alasan kuat tentang itu dan semuanya

Itu katamu! Siapa tau, itu semua hanya egomu?

Aku lebih dulu

Aku pimpinan di sini dan di situ

Aku yang berhak diakui, dihargai, dikedepankan

Semua ini karena aku bukan dia

Aku tidak rela, sepanjang hidupku aku luangkan di sini

Itu katamu! Siapa tau, kau hanya cari anggukan tidak kerja apa-apa?

Aku banyak relasi

Di sana dan di situ kau mau yang mana akan kukabari

Semuanya ada di HP-ku ini

Sahabatku sana dan sini bisa kita kunjungi

Pilih saja aku, kau akan aman serta sejahtera

Itu katamu! Siapa tahu, itu perasaaanmu saja dan orang biasa saja?

Aku sudah meluangkan banyak waktu

Menghabiskan saku dan tenaga serta keluargaku

Ke sana-ke situ pusing setiap waktu

Berpikir dan memikir ini-itu, sini-situ, browsing ini dan itu

Itu katamu! Siapa tahu, kau hanya pencitraan?

Aku yang bisa

Tidak ada orang yang lebih bisa dari otakku

Coba saja kau uji kemampuanku

Itu bidangku, kau mau buktikan ayok kita buktikan

Semuanya akan kutunjukkan bahwa aku yang paling layak

Itu katamu! Siapa tahu, kau sudah tak normal?

Dunia sudah penuh hiruk-pikuk

Penjual omongan, kesombongan, keangkuhan, kepantasan, kerelasian

Padahal Tuhan sudah lama di ubun-ubunnya

Tak ingat lagi dengan tanah tempat kembali

Tak sadar lagi adanya akhirat nanti

Ahh..Itu kataku! Siapa tahu, aku juga lupa dengan Tuhanku?

Sorong, 09 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun