Aku marah karena pandanganku
Aku sudah baca, aku sudah berpengalaman, aku sangat paham
Tentang itu, aku sudah sangat mengetahuinya
Aku memiliki alasan kuat tentang itu dan semuanya
Itu katamu! Siapa tau, itu semua hanya egomu?
Aku lebih dulu
Aku pimpinan di sini dan di situ
Aku yang berhak diakui, dihargai, dikedepankan
Semua ini karena aku bukan dia
Aku tidak rela, sepanjang hidupku aku luangkan di sini
Itu katamu! Siapa tau, kau hanya cari anggukan tidak kerja apa-apa?
Aku banyak relasi
Di sana dan di situ kau mau yang mana akan kukabari
Semuanya ada di HP-ku ini
Sahabatku sana dan sini bisa kita kunjungi
Pilih saja aku, kau akan aman serta sejahtera
Itu katamu! Siapa tahu, itu perasaaanmu saja dan orang biasa saja?
Aku sudah meluangkan banyak waktu
Menghabiskan saku dan tenaga serta keluargaku
Ke sana-ke situ pusing setiap waktu
Berpikir dan memikir ini-itu, sini-situ, browsing ini dan itu
Itu katamu! Siapa tahu, kau hanya pencitraan?
Aku yang bisa
Tidak ada orang yang lebih bisa dari otakku
Coba saja kau uji kemampuanku
Itu bidangku, kau mau buktikan ayok kita buktikan
Semuanya akan kutunjukkan bahwa aku yang paling layak
Itu katamu! Siapa tahu, kau sudah tak normal?
Dunia sudah penuh hiruk-pikuk
Penjual omongan, kesombongan, keangkuhan, kepantasan, kerelasian
Padahal Tuhan sudah lama di ubun-ubunnya
Tak ingat lagi dengan tanah tempat kembali
Tak sadar lagi adanya akhirat nanti
Ahh..Itu kataku! Siapa tahu, aku juga lupa dengan Tuhanku?
Sorong, 09 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H