Mohon tunggu...
Ury Nilvia
Ury Nilvia Mohon Tunggu... Akuntan - Accounting

Halo, Saya dengan Ury Nilvia, saat ini usia saya 24 tahun, dan pekerjaan saya saat ini adalah dibidang Accounting, hobi saya senang membaca buku, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyajikan Laporan Keuangan yang Efisien dengan Accurate Online

24 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan perangkat utama yang sangat signifikan dalam menyampaikan data terkait aktivitas keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak eksternal, dokumen ini berfungsi untuk mendokumentasikan secara rinci posisi keuangan dan operasional perusahaan selama masa waktu tertentu, laporan keuangan dirancang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari pemilik perusahaan dan manajemen, serta untuk menyajikan data yang relevan terhadap berbagai bagian relevan, terdapat beberapa komponen utama dalam laporan keuangan, yaitu laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca, yang secara keseluruhan menyuguhkan gambaran lengkap mengenai keadaan dan kinerja keuangan perusahaan (Triyani et al., 2024). Untuk lebih dalam mengetahui apa itu laporan keuangan, berikut sebagian pendapat mengenai pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2019: 7) dalam (Handayani, 2023) berpendapat bahwa: “laporan keuangan merupakan laporan yang menyatakan situasi keuangan perusahaan pada sekarang atau dalam suatu periode tertentu.”

Dari uraian sebelumnya dapat dirangkum laporan keuangan menjadi acuan terhadap suatu kondisi keuangan perusahaan di setiap saat selain itu, menurut Werner R. Murhadi (2019: 1) menjelaskan bahwa: “laporan keuangan adalah bahasa bisnis, di dalam laporan keuangan mengandung informasi tentang keadaan keuangan perusahaan kepada bagian pengguna dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan, maka berbagai pihak yang terkait bisa mengamati keadaan kestabilan keuangan suatu perusahaan.”

Dari pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan suatu informasi penting untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan dan menjadi acuan terhadap kestabilan keuangan didalam sebuah perusahaan.

  • Tujuan Laporan Keuangan

            Laporan keuangan umumnya mencakup beberapa komponen utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Tujuan dari penyajian laporan keuangan tersebut adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas dari suatu entitas. Informasi ini dirancang untuk bermanfaat bagi berbagai pengguna dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Ini termasuk individu atau pihak yang tidak berada dalam posisi untuk meminta laporan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi tertentu mereka, tetapi memerlukan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dan terinformasi  (Khotmi & Amrul, 2017).

  • Penyajian Data Laporan Keuangan

Menurut Menurut PSAK No.1 Tahun 2015 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2015) tentang Penyajian Laporan Keuangan dimana menjadi panduan perusahaan terhubung penyajian laporan keuangan demikian telah disetujui oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah terdiri dari laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi dan penghasilan menyeluruh lain selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang penting dan informasi keterangan lain. Menurut Garrison, Noreen, dan Brewer (2015), laporan keuangan perlu disusun secara jelas dan konsisten agar informasi yang disajikan dapat dipahami oleh pengguna. Penyajian yang efektif akan memudahkan pemahaman terhadap informasi keuangan yang rumit.

Penyajian laporan keuangan merupakan proses penyusunan data keuangan perusahaan dalam format yang terstruktur dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti SAK di Indonesia atau IFRS secara internasional. Berikut ini langkah-langkah utamanya:

       1. Pengumpulan Transaksi Keuangan

Semua transaksi perusahaan, termasuk penjualan, pembelian, penerimaan, dan pembayaran, dicatat secara rinci setiap hari sebagai data dasar akuntansi.

  1. Pengelompokan Transaksi

Setelah dikumpulkan, transaksi dikategorikan berdasarkan jenisnya, seperti pendapatan, biaya, aset, kewajiban, atau ekuitas. Proses ini dilakukan dalam buku besar untuk memudahkan pengelolaan.

  1. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo disusun setelah transaksi tercatat dalam buku besar untuk memastikan keseimbangan antara total debit dan kredit. Langkah ini merupakan dasar untuk tahap penyesuaian dan penyusunan laporan akhir.

  1. Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Penyesuaian dibuat agar akun-akun mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya pada akhir periode, seperti pencatatan penyusutan atau beban yang masih harus dibayar.

  1. Penyusunan Laporan Keuangan Utama
    Setelah penyesuaian, laporan utama disusun, antara lain:
    • Laporan Laba Rugi: Menunjukkan pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu untuk melihat laba atau rugi.
    • Neraca: Menampilkan posisi keuangan, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode.
    • Laporan Arus Kas: Menguraikan aliran kas masuk dan keluar yang terkait dengan aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
    • Laporan Perubahan Ekuitas: Menggambarkan perubahan dalam ekuitas selama periode, termasuk laba ditahan dan pembagian dividen.

  2. Pemeriksaan dan Revisi

Laporan yang sudah disusun diperiksa kembali untuk memastikan akurasinya. Koreksi dilakukan jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian dalam pencatatan.

      7. Penyajian Akhir dan Catatan Tambahan

Laporan keuangan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang memberikan informasi tambahan tentang kebijakan akuntansi dan rincian akun, sehingga laporan lebih informatif.

Melalui tahap-tahap ini, laporan keuangan dihasilkan sebagai sumber informasi yang lengkap dan akurat untuk manajemen dan pemangku kepentingan dalam memahami kondisi serta kinerja perusahaan.

  • Komponen Laporan Keuangan

Setiap komponen memberikan informasi yang berbeda namun saling melengkapi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa komponen dalam laporan keuangan :

1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan, yang biasa dikenal dengan istilah neraca, merupakan sebuah dokumen yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini mencakup tiga elemen utama, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas, yang dirangkum dalam satu persamaan akuntansi fundamental: aset = liabilitas + ekuitas. Dengan menyajikan ketiga elemen tersebut secara bersamaan, laporan posisi keuangan memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi dan memprediksi nilai perusahaan, waktu yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban keuangan, serta arus kas di masa depan. Fungsi utama dari laporan ini adalah memberikan wawasan yang diperlukan untuk memahami kondisi keuangan perusahaan dan merencanakan strategi keuangan yang tepat untuk masa mendatang  (Syaiful Hakim, 2022).

2. Laporan Arus Kas 

Laporan arus kas adalah sebuah dokumen yang memberikan gambaran mendetail mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola arus kas yang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, dokumen ini menyajikan informasi yang terperinci mengenai bagaimana arus kas tersebut dikelola dan digunakan dalam berbagai kegiatan perusahaan, laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, yang mencerminkan aliran kas yang berasal dari kegiatan utama bisnis perusahaan, arus kas dari aktivitas investasi, yang menunjukkan aliran kas terkait dengan pembelian dan penjualan aset jangka panjang serta investasi lainnya, dan arus kas dari aktivitas pendanaan, yang mencakup aliran kas yang berhubungan dengan pembiayaan perusahaan melalui utang atau ekuitas. (Astuti, Sembiring, Supitriyani, Azwar, & Susanti, 2021).

3. Laporan Laba Rugi 

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menyediakan infomasi kinerja hasil operasional perusahaan yang terdiri dari penjualan/pendapatan, beban/biaya, dan laba/rugi yang diperoleh pada waktu tertentu, laporan laba rugi juga adalah hasil pengurangan antara pendapatan/profit dengan biaya/beban, apabila pendapatan suatu perusahaan lebih besar dari total biaya, maka perusahaan akan memperoleh profit dan begitu pun sebaliknya, laporan laba rugi ini sangat bermanfaat bagi investor dan kreditor karena menolong mereka dalam memperkirakan nilai, waktu, dan kesuksesan arus kas di masa depan maka dari utu laporan laba rugi adalah data yang sangat penting (Kieso,Weygandt, & Warfield, 2018).

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah dokumen keuangan yang menyajikan informasi mengenai jumlah dan jenis modal yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini juga memberikan rincian mengenai perubahan yang terjadi pada modal, serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Laporan ini berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi modal perusahaan berubah, baik karena penambahan maupun pengurangan modal, serta untuk memahami alasan-alasan yang melatarbelakangi perubahan modal tersebut selama periode tertentu (Handayani, 2023).

  • Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu penggunaan perangkat dan teknik mengamati sebagai tujuan umum laporan keuangan dan informasi terhubung  untuk menghasilkan perkiraan dan kesimpulan yang bermanfaat dalam pengamatan bisnis, analisis laporan keuangan juga bisa disebut sebagai proses penganalisaan atas laporan keuangan untuk memahami posisi keuangan dan level kestabilan perusahaan yang tertata secara rapi dengan teknik tertentu. Analisis laporan keuangan sangat mempermudah dalam menilai prestasi manajemen perusahaan baik di masa lampau maupun prospek di masa depan, demikian pihak yang terkait bisa memahami level profitabilitas dan risiko atas kestabilan suatu perusahaan (Septiana, 2019).

  • Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
  • Menurut Bodnar dan Hopwood (2006) dalam Suhartini & Arnova (2020). Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang efektif adalah sistem yang dapat mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data keuangan dengan baik, serta menghasilkan informasi yang akurat dan andal guna mendukung proses pengambilan keputusan bisnis. Mereka juga menyoroti pentingnya penerapan kontrol internal yang kuat serta perlindungan terhadap data keuangan dalam SIA. Sedangkan Menurut Gelinas, Dull, dan Wheeler (2015), efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna, baik dari kalangan internal maupun eksternal. SIA yang efektif harus dirancang untuk mendukung proses pengambilan keputusan, mengurangi risiko, serta mengendalikan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya peran teknologi dan integrasi sistem dalam SIA modern.
  • Sistem Informasi

    1. Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi bahwa: “Sistem merupakan sekelompok dari sub sistem/pihak/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja secara rukun untuk mencapai satu tujuan tertentu” (Pawitra, 2019).

           2. Informasi

Menurut Gordon B. Davis (1985) dalam Mardi (2011:5) informasi merupakan: “Informasi adalah informasi yang telah diproses ke dalam suatu wujud yang bermanfaat untuk penerimanya dan asli atau berwujud point yang bisa dimengerti dengan keputusan sekarang maupun masa depan” (Alhogbi, 2017).

Sistem informasi adalah sebuah ikatan rencana resmi yang mana data dikumpulkan, diproses menjadi laporan, dan didistribusikan kepada pengguna. Sistem ciptaan manusia yang berisi kumpulan terpadu dari bagian-bagian manual dan bagian-bagian terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengelompokkan data, memproses data, dan menghasilkan laporan untuk pengguna (Zahra, 2018).

  • Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood (2012) dalam (Mulyani, 2012). Menyatakan bahwa: “akuntansi adalah rangkaian berbagai dokumen, alat komunikasi, dan berbagai laporan yang di rancang untuk perubahan data keuangan menjadi suatu infomasi. Sistem informasi akuntansi yaitu kelompok sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang ditata untuk mengubah data menjadi infomasi.” Adapun fungsi yang dapat diperoleh dari adanya sistem informasi yaitu : 

1. Keefektifan meningkat dalam setiap prosesnya, karena timbulnya pengecilan biaya operasinya.

2. Ketepatan dari data yang berhubungan dengan berbagai komponen seperti pelanggan dan supplier.

3. Nilai produk dan jasa meningkat.

4. Kualitas penyusunan dan pengawasan yang meningkat.

            Sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan otomatisasi pencatatan transaksi, SIA mempercepat proses pencatatan dan meminimalkan kesalahan manusia. Selain itu, data yang dihasilkan lebih akurat dan dapat diandalkan, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik oleh manajemen. SIA juga membantu perusahaan mematuhi regulasi dan standar akuntansi, serta memudahkan proses pelaporan pajak dan audit. Keamanan data terjamin dengan fitur proteksi sistem, dan arsip elektronik mempermudah akses data kapan saja. Secara keseluruhan, SIA memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien, transparan, dan terorganisir, yang berdampak positif pada kinerja dan stabilitas perusahaan.

  • Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:16) dalam penelitian (Jeklin, 2016). Mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan terkoordinasi dan harmonisasi antara komponen-komponen sistem informasi akuntansi yang terdiri hardware, software, brainware, prosedur, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berinteraksi untuk mengelola informasi keuangan secara efisien. Pertama, pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari transaksi dan dokumen pendukung. Selanjutnya, pencatatan transaksi dilakukan ke dalam jurnal dan buku besar sesuai kategori. Setelah itu, terjadi pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna, seperti membuat jurnal penyesuaian dan neraca saldo. Laporan keuangan kemudian disusun, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Selain itu, penting untuk menerapkan pengendalian internal dengan prosedur yang melindungi aset dan memastikan keakuratan data, termasuk audit dan otorisasi transaksi. SIA juga melibatkan berbagai pengguna sistem, seperti akuntan, manajer, dan auditor, yang memanfaatkan data. Teknologi informasi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, digunakan untuk mengelola data keuangan, serta perlu ada perhatian terhadap keamanan data untuk melindungi informasi keuangan dari akses tidak sah dan memastikan integritas data. Secara keseluruhan, komponen-komponen ini mendukung pencatatan, pemrosesan, dan penyajian data keuangan yang akurat, sehingga membantu pengambilan keputusan dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi. Teknologi informasi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, digunakan untuk mengelola data keuangan secara efektif dan efisien. Terakhir, perhatian terhadap keamanan data sangat penting untuk melindungi informasi keuangan dari akses tidak sah dan memastikan integritas data. Secara keseluruhan, komponen-komponen ini mendukung pencatatan, pemrosesan, dan penyajian data keuangan yang akurat, sehingga membantu pengambilan keputusan yang informasional, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. SIA tidak hanya berperan penting dalam akuntansi, tetapi juga menjadi kunci untuk keberhasilan strategis perusahaan dalam jangka panjang.

  • Indikator Sistem Informasi Akuntansi

Adapun indikator sistem informasi akuntansi, menurut DeLone dan McLean (2003:26) dalam penelitian (Jeklin, 2016). Indikator-indikator yang digunakan untuk menilai sistem informasi akuntansi (SIA) meliputi beberapa faktor penting berikut: Adaptasi (Adaptability), Ketersediaan (Availability) , Keandalan Sistem (Reliability), Waktu Respon (Response Time)  dan Kegunaan (Usability). Dengan menggunakan indikator-indikator ini, perusahaan dapat secara efektif mengevaluasi kinerja sistem informasi akuntansi mereka. Selain itu, pemantauan yang berkelanjutan terhadap indikator ini juga membantu dalam mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Hal ini penting agar SIA tetap mendukung kebutuhan bisnis yang dinamis dan berkontribusi pada keberhasilan operasional jangka panjang.

  • Sistem Akuntansi Accurate

Dalam pengembangannya, Accurate selalu berpatokan pada Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia karena alasan tersebut, Accurate menjadi pilihan yang disarankan dan dipercaya oleh banyak pengusaha di Indonesia, informasi yang terdapat di form diharapkan bisa terhubung dengan form lain yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti kegiatan penjualan, pencatatan barang digudang, pengiriman barang kepada pelanggan, penagihan, proses retur jika ada, pembukuan serta berbagai aktivitas lain yang mungkin akan memanfaatkan data yang ada pada form order penjualan tersebut, software Accurate telah memperhitungkan hubungan data antar form dan antar kegiatan ini untuk memastikan integrasi dan konsistensi informasi di seluruh proses bisnis  (Febriana & Harahap, 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun