Halo teman-teman! Kali ini saya akan menganalisis aliran filsafat perenialisme beserta tokoh filosofinya.
A. Pengertian perenialisme aliran filsafat pendidikan
Secara etimologis kata perenial berasal dari bahasa latin "perenis" Yang artinya kekal selama lamanya atau abadi sehingga filsafat perenial dikatakan sebagai filsafat keabadian. Aliran ini lahir pada abad ke-20. Aliran ini lahir sebagai suatu reaksi pendidikan progresif.Â
Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali artinya sebagau suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang (zaman modern) terutama pendidikan zaman sekarang perlu kembali ke masa lampau.
Baca juga : Filsafat Pendidikan Perenialisme
B. Tokoh filsufnya
1. Plato
Sebagai filosof plato memiliki kedudukan yang sangat istimewa, ia pandai menyatukan puisi,ilmu,seni dan filosofi. Pandangan abtrak sekalipun dapat dilukiskan dengab gaya bahasa yang indah. Menurutnya tujuan pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asa normative dan melaksanakannya dalam aspek kehidupan.
2. Aristoteles
Ia merupakan murid dari plato. Menurutnya tujuan pendidikan adalah pendidikan membentuk kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
3. Thomas aquinas
Menurutnya tujuan pendidikan adalah menuntut kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap individu. Pendidikan sebagau usaha untuk merealisasikan kapasitas dalam tiap individu manusia sehingga menjadi aktualitas
4. Robert maynard hucthings
Salah satu tokoh filsafat perenialisme yang menganggap manusia konstan. Hucthinga mengembangkan satu kurikulum berdasarkan penelitian great book (buku besar bersejarah) fan pembahasan buku-buku klasik.
Baca juga : Filsafat Perenialisme yang Bersangkutan dengan Rindu Tuhan
C. Kelebihan dan kekurangan aliran perenialisme
Kelebihan:
- perenialisme mengangkat kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang menjadi pandangan hidup yang kokoh pada zaman kuno dan abad pertengahan.
- kurikulum menekankan pada perkembangan intelektual siswa pada seni dan sains.
Kelemahan:
- pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang menperhatikan kegiatan sehari-hari.
- perenialisme kurang menerim adanya perubahan.
Baca selanjutnya : Aliran Filsafat Perenialisme dan Konsep Dasar Serta Tokoh Filusufnya
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H