Sebagaimana kita pahami bahwa S1 adalah strata pendidikan formal ketika seseorang mbelajar teori untuk kepentingan praktik, dengan kelulusan membuat artikel ilmiah, atau skripsi, yang mana sekarang skripsi sudah tidak diwajibkan lagi di beberapa perguruan tinggi.
Sedangkan S2, seseorang belajar untuk mendalami dan menganalisis suatu teori, tanpa harus membuat teori yang baru.
S3, ini berbeda. Di luar negeri pun, singkatannya adalah PhD, dengan kepanjangan Doctor of phylosophy, ahli untuk berfilosofi. Kita harus tahu apa yang ingin kita hasilkan, apa value yang mau kita telurkan, yang bisa bermanfaat bagi kehidupan.
Ternyata, tidak semudah itu menemukan judul atau tema disertasi. Judul, bolehlah kita pikirkan belakangan. Dan di sini, penulis ingin menceritakan persoalan yang dihadapi ketika penelitian/disertasi
Persoalan 1. Tidak jelas apa yang ingin dihasilkan -tipsnya: coba dikaitkan dengan konsep filsafat: keadilan, kesejahteraan masyarakat
- sifat mendasar
- akan bermanfaat untuk orang banyak
Persoalan 2. Masih menggunakan monodisiplin ilmu
Bagaimana seharusnya? Untuk disertasi, kita seharusnya menggunakan multidisiplin ilmu, misalnya saya mau menggali tentang ilmu kesehatan lingkungan, ilmu bantu yang saya gunakan bisa menggunakan ilmu hukum, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran.
Persoalan 3. Gagal memilih teori yang tepat (akan dibahas di bawah)
Persoalan 4. Gagal menyajikan originalitas
- Lupa menuliskan penelitian-penelitian sejenis
- Tidak masalah lho ketika kita mencantumkan penelitian-penelitian sejenis, karena orisinalitas itu bisa dinilai dari perbedaan lokasi, padahal judulnya sama, sehingga belokkan fokusnya
- Justru poin ini adalah untuk menghilangkan plagiarisme
Persoalan 5. Substansi Disertasi
- terlalu teknis - praktis
- kurang membahas aspek filosofis, kurang mendalam, kurang mendasar
Persoalan 6. Gagal menyajikan temuan/kebaruan penelitian - novelty.