Mohon tunggu...
Ursula Penny
Ursula Penny Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Ibu, dan Wirausaha Kesehatan

“Berilmu-beramal-berdakwah-bersabar” Yang paling sulit adalah memulai untuk menulis. Namun, menulislah agar mengasah otak, menebalkan synaps dan neuron di otak kita, untuk membagikan apa yang kita bisa kepada orang-orang sekitar. Saya seorang ibu dua anak, S1 dan Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Diponegoro Semarang, S2 Magister Hukum di Universitas Gunung Jati Cirebon, dan sedang menempuh S3 Hukum di Universitas Gunung Jati Cirebon. Saat ini sedang membawahi perusahaan property dan klinik dengan label PT Global Land - Brebes.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Menulis Disertasi (S3)

8 Juni 2024   15:56 Diperbarui: 8 Juni 2024   16:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana kita pahami bahwa S1 adalah strata pendidikan formal ketika seseorang mbelajar teori untuk kepentingan praktik, dengan kelulusan membuat artikel ilmiah, atau skripsi, yang mana sekarang skripsi sudah tidak diwajibkan lagi di beberapa perguruan tinggi.

Sedangkan S2, seseorang belajar untuk mendalami dan menganalisis suatu teori, tanpa harus membuat teori yang baru.

S3, ini berbeda. Di luar negeri pun, singkatannya adalah PhD, dengan kepanjangan Doctor of phylosophy, ahli untuk berfilosofi. Kita harus tahu apa yang ingin kita hasilkan, apa value yang mau kita telurkan, yang bisa bermanfaat bagi kehidupan.

Ternyata, tidak semudah itu menemukan judul atau tema  disertasi. Judul, bolehlah kita pikirkan belakangan. Dan di sini, penulis ingin menceritakan persoalan yang dihadapi ketika penelitian/disertasi

Persoalan 1. Tidak jelas apa yang ingin dihasilkan -tipsnya:  coba dikaitkan dengan konsep filsafat: keadilan, kesejahteraan masyarakat 

  • sifat mendasar 
  • akan bermanfaat untuk orang banyak

Persoalan 2. Masih menggunakan monodisiplin ilmu

Bagaimana seharusnya? Untuk disertasi, kita seharusnya menggunakan multidisiplin ilmu, misalnya saya mau menggali tentang ilmu kesehatan lingkungan, ilmu bantu yang saya gunakan bisa menggunakan ilmu hukum, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran.

Persoalan 3. Gagal memilih teori yang tepat (akan dibahas di bawah)

Persoalan 4. Gagal menyajikan originalitas

  • Lupa menuliskan penelitian-penelitian sejenis
  • Tidak masalah lho ketika kita mencantumkan penelitian-penelitian sejenis, karena orisinalitas itu bisa dinilai dari perbedaan lokasi, padahal judulnya sama, sehingga belokkan fokusnya
  • Justru poin ini adalah untuk menghilangkan plagiarisme

Persoalan 5. Substansi Disertasi 

  •  terlalu teknis - praktis
  • kurang membahas aspek filosofis, kurang mendalam, kurang mendasar

Persoalan 6. Gagal menyajikan temuan/kebaruan penelitian - novelty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun