Mohon tunggu...
ursula lintang
ursula lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Toleransi Antar Etnis Beserta Komunikasi Non-verbal dalam Film Upin Ipin Memang Ada?

9 November 2021   17:37 Diperbarui: 9 November 2021   17:57 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang ga tau Upin Ipin? Masa sih?

Upin Ipin merupakan film serial animasi anak-anak yang diproduksi dan dikreasi oleh Les'Copaque serta diterbitkan pada tanggal 14 September 2007 di Malaysia dan ditayangkan pertama kali di TV9. Pada awalnya, film ini diciptakan dengan tujuan mengajarkan anak-anak agar menghayati bulan Ramadhan secara lebih dalam sekaligus memperkenalkan budaya melayu pada penonton. 

Film animasi satu ini tak sekedar ditawarkan dalam bentuk CD, melainkan menjadi lebih dikenal masyarakat karena dipertontonkan pada bermacam-macam TV swasta baik Malaysia dan juga Indonesia. 

Di tevisi Indonesia sendiri, Film Animasi Upin Ipin yang berdurasi sekitar 5-7 menit setiap adegan atau episode ini ditayangkan di MNCTV setiap hari pada pukul 19.00. Sedangkan di Turki, Upin Ipin ditayangkan di Hilal TV. Hingga saat ini pun, film animasi satu ini masih ditayangkan setiap hari di TV9 pukul 16.30.

 Terdapat banyak tokoh dalam film animasi ini, yang pertama adalah sepasang kakak beradik kembar bernama Upin dan Ipin yang diceritakan hanya tinggal bersama kakak kandung perempuannya yaitu kak Ros dan seorang nenek yang kerap mereka sapa dengan sebutan "Opah", karena orang tua mereka yang telah meninggal sejak Upin dan Ipin masih bayi. 

Diceritakan tokoh Upin dan Ipin ini berdomisili di Kampung Durian Runtuh dan mengayam Pendidikan di TK Tadika Mesra yang juga berada di sekitar Kampung Durian Runtuh. Tak hanya itu, film ini juga menyuguhkan berbagai macam budaya serta keragaman etnis dan agama sehingga komunikasi lintas budaya juga sangat tampak dalam film Upin Ipin ini. 

Oleh sebab itu, secara tidak langsung film ini mengajarkan dan bisa menjadi sarana untuk menanamkan sikap toleransi dalam diri anak-anak sejak dini. Hal tersebut dibuktikan dengan diceritakannya teman sekolah Upin dan Ipin yaitu tokoh Mei-Mei yang berketurunan asli dari TiongHoa, tokoh Jarjit yang berketurunan asli dari India, tokoh Fizi dan Mail yang berasal dari suku Melayu asli Malaysia. 

Dalam film Upin Ipin, tokoh-tokoh tersebut tetap berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain tetap menggunakan bahasa ibu mereka yaitu bahasa Melayu, China, dan India. Pertemanan antar Upin Ipin dengan teman-temannya menunjukkan sikap toleransi antar pemeluk agama dan keragaman etnis.

Dibuktikan juga dengan tokoh yang bernama Mei-Mei yang tidak memeluk agama Islam klllmengingatkan Upin dan Ipin untuk tidak jajan dan makan disaat puasa.

Dalam film animasi Upin Ipin juga banyak dijumpai bentuk komunikasi nonverbal. Berikut adalah beberapa adegan dalam film Upin Ipin yang menunjukkan komunikasi nonverbal dalam gestur tubuh dan ekspresi tokoh-tokoh

  • Tokoh Kak Ros Marah dan Kesal pada Upin dan Ipin

Selain bersungut-sungut dan berteriak-teriak ketika mendapati adik-adiknya mencuri ayam goreng, kak Ros menunjukkan kemarahannya pada Upin dan Ipin dengan cara mengepalkan tangan dan menaikkan alis. Hal tersebut memperkuat dan menekankan sikap emosi yang sedang diterjadi oleh tokoh kak Ros

  • Tokoh opah mengijinkan Upin Ipin

Tanpa berbicara, Opah menyetujui ijin atau permintaan Upin Ipin untuk bermain sebentar di luar rumah dengan menganggukkan kepala. Aksi menganggukkan kepala yang dilakukan Opah ini sebagai tanda bahwa Opah mengijikan tokoh Upin dan Ipin bermain di luar rumah.

  • Tokoh Mei-Mei sedih

Tanpa menceritakan apa yang sedang terjadi dalam dirinya, tokoh Mei-Mei meluapkan kesedihannya dengan berkaca-kaca bahkan matanya hamper mengeluarkan air mata. Dari sini, teman-temannya tergerak hati untuk menghibur, meskipun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Mei-Mei.

  • Tokoh Mail ketika berjualan

Dengan menggerakan 2 jarinya, Mail memberitahu calon pembeli bahwa ayam goreng yang dijualnya seharga 2 ringgit.

  • Tokoh Jarjit Bahagia

Setelah ia berhasil membuat dan memamerkan pantun buatannya di hadapan teman-teman, tokoh Jarjit menunjukkan kebahagiaan atas keberhasilannya dengan melompat-lompat.

  • Tokoh Ehsan Lapar

Tokoh Ehsan menunjukkan bahwa dirinya lapar dengan cara terus menerus memegang perut dan melamun serambi memainkan lidahnya. Komunikasi non-verbal yang dilakukan Ehsan tersebut mengekspresikan bahwa dia lapar.

  • Tokoh Bang Saleh Menyapa

Dalam film ini, Bang Saleh digambarkan sebagai sosok yang ramah. Dibuktikan dengan ia selalu menyapa orang yang bertemu atau berpapasan dengannya dengan melambaikan tangan. Melambaikan tangan ini, menunjukkan bahwa tokoh Bang Saleh menyapa dan ingin memulai pembicaraan.

  • Tokoh Uncle Motto

Diceritakan bahwa Uncle Motto merupakan salah satu tokoh asli keturunan India. Oleh sebab itu, sangat berbicara ia selalu menggerakan kepala yang menjadi kekhasan dan menunjukkan bahwa ia berasal dari India.

            Selain 5 hal diatas, dalam film ini komunikasi nonverbal juga ditunjukkan melalui sebuah pakaian yang dikenakan. Hal tersebut antara lain:

  • Upin Ipin sesuai dengan etnisnya menggunakan pakaian melayu yang terdiri dari baju kurung, seluar atau celana dan bawahan yang panjang serta songkok yaitu deta atau daster.
  • Warna baju
  • Sesuai kepercayaan masyarakat Malaysia bahwa pakaian yang mereka kenakan sehari-hari mereka percayai bahwa terdapat beberapa tingkatan.
  • Raja atau orang yang memiliki struktur tinggi: bebas memilih warna sesuai yang mereka inginkan
  • Dalam acara formal, tidak ada yang boleh menggunakan warna yang sama
  • Mereka yang memiliki jabatan tinggi: menggunakan sedondon. Sedondong merupakan baju kurung, celana atau bawahan dan sepatu harus dengan warna yang seragam.
  • Rakyat biasa: menggunakan baju kurung yang dilengkapi dengan penutup kepala berupa destar atau songkak. (Seperti yang dikenakan oleh Upin dan Ipin)

Hal-hal diatas bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka merupakan orang asli suku melayu. Berbeda dengan Mei-Mei, karena ia berketurunan TiongHoa, ia menggunakan pakaian Samfoo, yaitu bakaian berbahan tipis dan bercorak bunga.

Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan diatas kita dapat belajar mengenai komunikasi nonverbal sekaligus mengenal budaya-budaya lain melalui film animasi Upin dan Ipin.

Sumber :

            Arum, C. M. A. S. (2018). Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Film Animasi Upin & Ipin Di Mnc Tv Dalam Membentuk Perilaku Sosial Siswa--Siswi Sd Angkasa Medan (Doctoral dissertation).

Dewi, R. S. (2012). Representation Of Communication Between Cultures And Moral Messages In Animation Film (Study Analysis Of Animation Film" Upin Ipin" In MNC TV). Jurnal KMP (Jurnal Komunikasi Pembangunan), 10(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun