Tanpa berbicara, Opah menyetujui ijin atau permintaan Upin Ipin untuk bermain sebentar di luar rumah dengan menganggukkan kepala. Aksi menganggukkan kepala yang dilakukan Opah ini sebagai tanda bahwa Opah mengijikan tokoh Upin dan Ipin bermain di luar rumah.
- Tokoh Mei-Mei sedih
Tanpa menceritakan apa yang sedang terjadi dalam dirinya, tokoh Mei-Mei meluapkan kesedihannya dengan berkaca-kaca bahkan matanya hamper mengeluarkan air mata. Dari sini, teman-temannya tergerak hati untuk menghibur, meskipun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Mei-Mei.
- Tokoh Mail ketika berjualan
Dengan menggerakan 2 jarinya, Mail memberitahu calon pembeli bahwa ayam goreng yang dijualnya seharga 2 ringgit.
- Tokoh Jarjit Bahagia
Setelah ia berhasil membuat dan memamerkan pantun buatannya di hadapan teman-teman, tokoh Jarjit menunjukkan kebahagiaan atas keberhasilannya dengan melompat-lompat.
- Tokoh Ehsan Lapar
Tokoh Ehsan menunjukkan bahwa dirinya lapar dengan cara terus menerus memegang perut dan melamun serambi memainkan lidahnya. Komunikasi non-verbal yang dilakukan Ehsan tersebut mengekspresikan bahwa dia lapar.
- Tokoh Bang Saleh Menyapa
Dalam film ini, Bang Saleh digambarkan sebagai sosok yang ramah. Dibuktikan dengan ia selalu menyapa orang yang bertemu atau berpapasan dengannya dengan melambaikan tangan. Melambaikan tangan ini, menunjukkan bahwa tokoh Bang Saleh menyapa dan ingin memulai pembicaraan.
- Tokoh Uncle Motto
Diceritakan bahwa Uncle Motto merupakan salah satu tokoh asli keturunan India. Oleh sebab itu, sangat berbicara ia selalu menggerakan kepala yang menjadi kekhasan dan menunjukkan bahwa ia berasal dari India.
      Selain 5 hal diatas, dalam film ini komunikasi nonverbal juga ditunjukkan melalui sebuah pakaian yang dikenakan. Hal tersebut antara lain:
- Upin Ipin sesuai dengan etnisnya menggunakan pakaian melayu yang terdiri dari baju kurung, seluar atau celana dan bawahan yang panjang serta songkok yaitu deta atau daster.
- Warna baju
- Sesuai kepercayaan masyarakat Malaysia bahwa pakaian yang mereka kenakan sehari-hari mereka percayai bahwa terdapat beberapa tingkatan.
- Raja atau orang yang memiliki struktur tinggi: bebas memilih warna sesuai yang mereka inginkan
- Dalam acara formal, tidak ada yang boleh menggunakan warna yang sama
- Mereka yang memiliki jabatan tinggi: menggunakan sedondon. Sedondong merupakan baju kurung, celana atau bawahan dan sepatu harus dengan warna yang seragam.
- Rakyat biasa: menggunakan baju kurung yang dilengkapi dengan penutup kepala berupa destar atau songkak. (Seperti yang dikenakan oleh Upin dan Ipin)
Hal-hal diatas bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka merupakan orang asli suku melayu. Berbeda dengan Mei-Mei, karena ia berketurunan TiongHoa, ia menggunakan pakaian Samfoo, yaitu bakaian berbahan tipis dan bercorak bunga.
Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan diatas kita dapat belajar mengenai komunikasi nonverbal sekaligus mengenal budaya-budaya lain melalui film animasi Upin dan Ipin.
Sumber :