Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jebakan Perbandingan: Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang?

13 Desember 2024   10:35 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasa seperti berlari di atas roda hamster, tanpa pernah benar-benar sampai ke tujuan? Selalu membandingkan diri dengan orang lain sering kali menjadi jebakan yang membuat kita merasa demikian. Entah itu dengan teman, keluarga, atau bahkan orang asing di media sosial. Tanpa sadar, kita mengukur kebahagiaan dan kesuksesan dengan standar yang bukan milik kita.

Mengapa Kita Suka Membandingkan Diri?

Kita hidup di era yang menuntut kesempurnaan di setiap sisi. Bukan hanya di tempat kerja atau komunitas, tapi juga di layar ponsel kita. Ada beberapa alasan mengapa kita terjebak dalam pola pikir ini:

Naluri Manusia

Manusia memang cenderung membandingkan diri sebagai cara untuk memahami tempatnya di dunia. Dahulu, ini membantu kita bertahan hidup, tetapi kini sering kali hanya menambah beban pikiran.

Media Sosial

Apa yang kita lihat di media sosial hanyalah bagian terbaik dari kehidupan seseorang. Hanya konten, bukan keseluruhan cerita. Namun, otak kita sering lupa bahwa "yang indah di luar, belum tentu damai di dalam."

Iklan

Pesan yang terus-menerus kita terima telah menggiring kita, bahwa kita butuh lebih banyak: lebih cantik, lebih sukses, lebih kaya. Akibatnya? Rasa puas yang ada menjadi musnah. Bahkan menghilangkan rasa syukur kita.

Apa Akibatnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun