Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis itu Harus, lho!

20 November 2024   06:14 Diperbarui: 20 November 2024   06:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda,


"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."


Hadis ini mengajarkan kita tentang tanggung jawab untuk mencegah kemungkaran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun, di era digital ini, lisan kita tidak lagi hanya berbentuk ucapan langsung. Media sosial, blog, dan platform lainnya telah membuka peluang besar untuk "berbicara" melalui tulisan.


Tulisan telah menjadi alat yang sangat kuat. Ia mampu menjangkau ribuan, bahkan jutaan orang dalam sekejap. Dengan menulis, kita tidak hanya menyampaikan ide atau pendapat, tetapi juga dapat menanamkan kebaikan, menyuarakan kebenaran, dan mencegah kemungkaran.


Kenapa Menulis Itu Penting?

Menulis bukan sekadar aktivitas menuangkan pikiran ke atas kertas atau layar. Lebih dari itu, menulis adalah bentuk tanggung jawab sosial. Bayangkan, ketika kita melihat kemungkaran---ketidakadilan, penyebaran kebohongan, atau perbuatan zalim---namun kita hanya diam, maka peluang untuk meluruskan kesalahan itu terabaikan. Melalui tulisan, kita memiliki kesempatan untuk berbicara, mengedukasi, dan memengaruhi banyak orang untuk berubah menjadi lebih baik.

Menulis juga melatih kita berpikir jernih. Sebuah tulisan yang baik adalah hasil dari pemikiran yang matang. Saat kita menulis tentang suatu isu, kita diajak untuk memahami masalah lebih dalam, mencari fakta, dan menyusun argumen yang kuat. Hal ini membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijak dan kritis.

Menulis di Era Digital

Media sosial adalah senjata dua sisi. Ia bisa menjadi ladang kebaikan, tetapi juga bisa menjadi tempat suburnya kemungkaran. Di sinilah kita, sebagai individu yang peduli, harus mengambil peran. Jika ada yang menyebarkan hoaks, kita bisa meluruskan dengan tulisan. Jika ada yang menyebarkan kebencian, kita bisa menyebarkan kasih sayang melalui kata-kata kita. Menulis di era digital adalah bentuk nyata dari amar ma'ruf nahi munkar dengan "lisan" yang telah berevolusi menjadi tulisan.


Namun, perlu diingat bahwa tulisan kita harus dibarengi dengan niat yang tulus dan cara penyampaian yang bijaksana. Jangan sampai tulisan kita justru menjadi penyulut perpecahan atau kebencian baru. Rasulullah sendiri selalu mencontohkan bagaimana menyampaikan kebenaran dengan hikmah dan kasih sayang.


Bagaimana Memulai Menulis?

Banyak orang merasa ragu untuk menulis karena menganggap diri mereka tidak berbakat atau takut tulisan mereka tidak dihargai. Padahal, menulis tidak memerlukan keahlian khusus. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk memulai dan keinginan untuk terus belajar.

Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk mulai menulis:


Tentukan Tujuan
Tulisan yang baik lahir dari tujuan yang jelas. Apakah Anda ingin mengedukasi, menginspirasi, atau menyampaikan kritik?


Pilih Topik yang Dekat dengan Anda
Menulis akan lebih mudah jika Anda menulis tentang sesuatu yang Anda pahami atau pedulikan.


Gunakan Bahasa yang Sederhana
Tidak perlu menggunakan kata-kata yang rumit. Fokuslah pada bagaimana pesan Anda bisa diterima dengan baik oleh pembaca.


Teruslah Menulis

Semakin sering Anda menulis, semakin baik tulisan Anda.


Dampak Positif Menulis

Menulis tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Tulisan yang kita hasilkan menjadi jejak yang bisa dikenang oleh generasi mendatang. Bahkan, dalam Islam, ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meski kita telah tiada.

Coba bayangkan, tulisan sederhana Anda yang menyuarakan kebaikan bisa mengubah hidup seseorang. Seseorang yang membaca tulisan Anda mungkin mendapatkan pencerahan, dan melalui perubahan dirinya, ia bisa membawa dampak positif bagi orang lain. Inilah kekuatan menulis---mengubah satu pemikiran untuk mengubah dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun