Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mungkinkah Konsep Hidup Ikigai Diterapkan di Indonesia Saat Ini?

15 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:34 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: habiskerjaid

Ikigai adalah konsep kehidupan dari Jepang yang berarti "alasan untuk hidup" atau "alasan untuk bangun di pagi hari." Filosofi ini mengajak kita untuk menemukan tujuan hidup yang dapat memberi makna dan kebahagiaan setiap hari.


Kata "ikigai" berasal dari dua kata, yakni "iki" yang berarti hidup, dan "gai" yang berarti nilai atau tujuan. Secara sederhana, ikigai menghubungkan empat elemen penting dalam hidup:
Apa yang Anda cintai,
Apa yang Anda kuasai,
Apa yang dibutuhkan dunia, dan
Apa yang bisa Anda dapatkan sebagai penghasilan.


Keempat elemen ini menciptakan keseimbangan hidup yang mendalam. Berikut penjelasan masing-masing elemen tersebut.


Apa yang Anda Cintai (Passion)


Ini adalah hal-hal yang memberi Anda kebahagiaan dan rasa puas saat dilakukan. Misalnya, hobi atau aktivitas yang Anda lakukan, yang memberikan perasaan senang dan semangat dalam hidup.


Apa yang Anda Kuasai (Profesi)


Ini mencakup keterampilan dan keahlian yang Anda kembangkan, yang tidak hanya Anda nikmati, tetapi juga membuat Anda produktif dan diakui. Ketika Anda menggunakan keterampilan yang Anda kuasai, hal ini memberi rasa bangga dan percaya diri.


Apa yang Dibutuhkan Dunia (Misi)


Elemen ini lebih bersifat altruistik, di mana Anda memikirkan bagaimana tindakan atau pekerjaan Anda memberikan kontribusi pada orang lain atau dunia secara luas. Menjalani hidup dengan misi ini memberi rasa tujuan yang lebih besar.


Apa yang Bisa Anda Dapatkan sebagai Penghasilan (Pekerjaan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun