Elemen ini terkait dengan sisi finansial dan praktis kehidupan, di mana Anda memastikan bahwa apa yang Anda lakukan tidak hanya memuaskan hati, tetapi juga memberikan penghasilan yang cukup untuk mendukung kebutuhan hidup.
Jika seseorang mampu menemukan titik keseimbangan antara keempat elemen ini, maka dia akan menemukan ikigai, yang menjadi fondasi kebahagiaan dan makna hidup yang lebih mendalam.
Menerapkan Ikigai di Zaman Modern
Di era modern seperti sekarang, ikigai masih bisa diterapkan meskipun tantangan hidup sudah banyak berubah. Salah satu kunci dalam menemukan ikigai adalah bila ada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Dalam dunia yang serba cepat, ikigai bisa menjadi panduan untuk menemukan kebahagiaan bukan hanya dari pekerjaan, tetapi juga dari hubungan sosial, keluarga, dan kontribusi kepada orang lain.
Ikigai di zaman modern juga terkait dengan bagaimana seseorang mampu menemukan makna, bahkan dalam hal-hal kecil yang sering terabaikan.
Bagi sebagian orang, mungkin ikigai ditemukan melalui hobi, seperti berkebun, menulis, atau kegiatan sukarela. Sedangkan bagi yang lain, ikigai bisa datang dari dedikasi mereka pada pekerjaan yang mereka cintai atau peran dalam keluarga.
Pada dasarnya, menerapkan ikigai bukanlah tentang mengejar kesempurnaan hidup, melainkan menemukan arti di setiap aktivitas sehari-hari yang membawa kebahagiaan dan dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Mungkinkah Menerapkan Ikigai di Indonesia?
Tentu saja, konsep ikigai sangat mungkin diterapkan di Indonesia. Meskipun konsep ini berasal dari Jepang, prinsip-prinsip yang terkandung dalam ikigai adalah universal dan dapat diadaptasi dalam berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
Di banyak daerah, masyarakat Indonesia sebenarnya sudah hidup dengan nilai-nilai yang selaras dengan ikigai, seperti gotong royong, kebersamaan dalam komunitas, serta keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan spiritual.