Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lotek dan Karedok: Real Food Jadul ala Sunda

4 Oktober 2024   08:49 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lotek dan karedok, meskipun sekilas mirip, memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Lotek umumnya menggunakan sayuran yang sudah direbus, seperti kol, kacang panjang, dan tauge. Sayuran yang sudah matang ini memberikan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang sedikit lebih manis. Bumbu kacangnya pun cenderung lebih kental dan kaya rasa.

Sementara itu, karedok menggunakan sayuran mentah seperti timun, terong, dan kemangi. Sayuran mentah ini memberikan tekstur yang lebih renyah dan rasa yang segar. Bumbu kacang untuk karedok biasanya lebih encer dan memiliki rasa yang lebih asam. Perbedaan ini membuat karedok memiliki cita rasa yang lebih segar dan ringan dibandingkan lotek.

Tren mengonsumsi real food saat ini membuktikan bahwa manusia semakin sadar akan pentingnya makanan sehat untuk kehidupan yang berkualitas. Lotek dan karedok, sebagai warisan kuliner Sunda, mengajarkan kita bahwa makanan yang sehat dan lezat itu tidak harus rumit dan mahal. Dengan mengonsumsi makanan seperti lotek dan karedok, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga melestarikan tradisi kuliner nenek moyang.

Membuat lotek dan karedok di rumah sangat mudah. Anda bisa memilih sayuran segar sesuai selera dan menyesuaikan bumbu kacang sesuai dengan lidahmu.a Untuk vriasi, jangan bosan mencoba berbagai jenis sayuran untuk membuat lotek dan karedok.

Nikmatilah makanan ini bersama keluarga atau teman-teman.


Yuk, mulai sekarang kita biasakan mengonsumsi makanan yang sehat dan alami seperti lotek dan karedok!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun