Berita tentang peretasan menyebar cepat, membuat kepanikan di seluruh negeri. Dalam kekacauan itu, Ricardo dan timnya dengan tenang menghapus semua data yang berpotensi menjebak presiden.
Ketika serangan berakhir, tidak ada satu pun data yang tertinggal. Semua telah dihapus tanpa meninggalkan jejak. Ricardo berdiri di tengah ruangan, menghela napas lega. "Kerja bagus, tim. Kita telah menyelamatkan presiden."
Dua hari kemudian.Â
Ketika Ricardo dan timnya merayakan kemenangan mereka, di tempat lain, seorang penyelidik dari Badan Keamanan Nasional bernama Natalie mencium keanehan dari kasus peretasan yang menyerang server negara. Dengan kecerdasan dan instingnya yang tajam, ia merasa ada yang janggal dalam peretasan ini.
"Pasti ada yang tidak beres," gumam Natalie kepada rekan kerjanya, Alejandro. "Serangan ini tidak seperti biasanya. Dan Dark Webber biasanya meninggalkan pesan ancaman."
"Jadi menurutmu, ini bukan kerjaan Dark Webber?" tanya Alejandro.
Natalie mengangguk, matanya menyipit. "Kita harus menyelidiki lebih dalam. Lacak semua aktivitas di sekitar waktu peretasan. Cari jejak yang mungkin luput dari pandangan."
Sementara itu, di ruangan tersembunyi mereka, Ricardo mendapat kabar dari seorang informan bahwa Badan Keamanan Nasional mulai curiga peretasan dilakukan di dalam negeri. Wajahnya berubah tegang. "Ini tidak boleh terjadi. Kita harus memastikan tidak ada yang bisa melacak jejak kita."
"Apa yang harus kita lakukan, Bos?" Diego tak kalah tegang.
Untuk beberapa jenak Ricardo berpikir. "Kita buat distraksi lain. Sesuatu yang besar, yang bisa mengalihkan perhatian mereka sepenuhnya. Tapi kali ini, kita harus berhati-hati. Tidak boleh ada kesalahan."
Dalam pada itu, Natalie berhasil menemukan petunjuk penting. Sebuah jejak kecil yang menunjukkan ada aktivitas mencurigakan dari server yang seharusnya tidak terlibat. Ia segera melaporkan temuannya kepada atasannya.