Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Shutdown Operation

2 Juli 2024   16:54 Diperbarui: 2 Juli 2024   16:54 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokpri, drawn by ai

"Pak, tidak ada cara lain, semua data digital yang berisi kasus-kasus Anda harus dihapus," kata Ricardo, suaranya tenang namun tegas. "Tapi kita harus melakukannya dengan cara yang tidak menimbulkan kecurigaan."

Presiden mengangguk pelan. Meski ketakutan masih mencengkeram hatinya, setidaknya ada secercah harapan di balik rencana Ricardo. Dalam hening malam, mereka mulai merencanakan langkah-langkah yang akan diambil. Sementara itu, di luar jendela, bulan tampak redup, sembunyi di balik awan, seolah tak ingin terlibat dalam penyusunan skenario jahat mereka.

Keesokan harinya. 

Di sebuah gedung tersembunyi, Ricardo dan timnya berkumpul. Wajah-wajah penuh ketegangan menyelimuti ruangan itu. Di depan mereka, layar-layar komputer berpendar dengan berbagai data dan kode-kode rumit. Ini adalah markas kecil tempat skenario besar akan dijalankan.

"Kawan-kawan, proyek ini harus berhasil. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun," ujar Ricardo tegas. "Pertama, kita harus buat jejak digital palsu. Semua harus terlihat seolah-olah yang melakukan adalah hacker internasional."

Diego, kepala tim IT, mengangguk. "Ok! Kami akan menciptakan jejak yang mengarah ke kelompok Dark Webber. Mereka terkenal dan sangat sulit dilacak. Kami akan seolah mereka lah yang meretas server nasional."

"Langkah kedua," lanjut Ricardo seraya menatap layar komputer di depan mereka. "Kita serang sistem keamanan nasional. Buatlah kekacauan yang bisa mengalihkan perhatian. Tapi ingat, tidak boleh ada data penting yang benar-benar hilang, kecuali data yang terkait dengan presiden."

Setelah beberapa jam bekerja tanpa henti, mereka berhasil 'mengamankan' jejak digital presiden sesuai skenario yang mereka rencanakan. Semua data yang terkait dengan kejahatan presiden sudah tidak ada lagi.

Diego mengangguk. "Kami sudah menyiapkan waktu dan tanggal serangan. Besok malam, saat presiden sedang memberikan pidato, kita mulai operasinya."

Ricardo tersenyum puas. "Bagus. Ingat, tidak boleh ada yang tahu tentang ini selain kita. Selesaikan tugas kalian dan jangan tinggalkan jejak sedikit pun."

Malam berikutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun