Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Karakter dan Kepemimpinan Firaun

5 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:45 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara pemimpin masa lalu yang melegenda, dan sering dikisahkan, adalah Firaun (sebutan untuk raja Mesir) yang bernama Merneptah. Dia berkuasa di Mesir di masa kerasulan Nabi Musa as. Bahkan dapat dikatakan Firaun ini saudara angkat Nabi Musa as. Karena Nabi Musa sejak bayi dipungut dan dibesarkan oleh Firaun sebelumnya, yang bernama Ramses II.

Memang ada perbedaan pendapat siapa Firaun yang mengejar Nabi Musa, apakah Ramses II atau Merneptah. Namun, yang lebih kuat adalah Merneptah. Sebagaimana dibuktikan oleh ilmuwan Prancis, Maurice Bucaille. Bucaille adalah seorang dokter Prancis yang lulus dari 'l'Ecole de Medicine' di Universitas Paris dan kemudian berspesialisasi dalam gastroenterologi. Dia memiliki hasrat untuk Egyptology dan agama.

Garam laut ditemukan oleh Bucaille, bukan garam meja atau natron, garam yang lazim ditemukan dalam proses mumifikasi. Garam laut memiliki mineral dan terlihat lebih gelap dibandingkan garam meja olahan. Bucaille juga menemukan nama Haman, menteri Firaun, disebutkan dalam hieroglif sebagai salah satu orang terkenal dalam Mesir kuno.

Bucaille mengatakan dalam buku yang ditulisnya "La Bible, le Quran, la Science" bahwa kedua mumi itu dipelajari dan menjalani pengujian yang sama baik Ramses II maupun Merneptah. Bucaille menyimpulkan bahwa Mernpetah adalah Firaun yang mengejar Nabi Musa dan tenggelam di Laut Merah.

Terlepasa siapa Firaun yang mengejar Nabi Musa as. Kita akan fokus pada karakternya dan sikap kepemimpinannya.

Firaun adalah sosok pemimpin fenomenal yang dikisahkan secara panjang dalam al-Quran. Kesombongannya bukan saja menolak beribadah kepada Allah SWT, bahkan dia menganggap dirinya sendiri sebagai tuhan.

Kepemimpinan (ala) Firaun dan karakternya ini penting kita ketahui, supaya jangan ada sedikit pun karakter Firaun tersebut ada dalam diri kita. Karena kita sebagai pribadi pun -- sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis -- hakikatnya adalah seorang pemimpin, yang akan diminta pertanggungjawabannya.

Dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

'Kullukum ra'in wa kullukum mas'ulun an ra'iyyatihi.'

"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban". (HR. Bukhari)

Karena kita adalah pemimpin, maka kita pun harus merasa perlu mengetahui ilmu kepemimpinan (leadership). Termasuk mempelajari (memahami) karakter pemimpin seperti Firaun.

Oleh karenanya di artikel ini saya akan membahas tentang Firaun dengan perincian sebagai berikut,

  • Profil Firaun
  • Karakter Firaun
  • Pelajaran dari kisah Firaun

Materi kepemimpinan untuk pembahasan tentang kepemimpinan Firaun ini, saya mengambil sumbernya langsung dari referensi yang tidak bisa dibantah kebenarannya, atau dijamin kebenarannya, yaitu al-Quran.

Profil Firaun

Firaun -- dalam bahasa Inggris Pharaoh -- bukan nama seseorang, melainkan gelar umum yang diberikan kepada raja-raja Mesir kuno dari dinasti pertama (3150 SM) sampai aneksasi terhadap Mesir oleh Kekaisaran Romawi pada 30 SM.

Orang-orang Mesir kuno menganggap Firaun atau raja mereka sebagai manusia setengah dewa. Sehingga mereka merasa takut dan mengagungkannya.

Menurut satu keterangan, kata Firaun disebutkan dalam al-Quran sebanyak 74 kali dalam 67 ayat. Semua penyebutan dalam al-Quran tersebut menunjukkan Firaun sebagai simbol kezaliman, kesombongan, musuh kebenaran, dan peran-peran antagonis lainnya.

Setelah mengetahui profil dari Firaun, materi kepemimpinan berikutnya adalah tentang mengenal karakter dari Firaun.

Karakter Firaun

Ada 7 karakter Firaun yang disebutkan dalam al-Quran. Berikut penjelasannya.

Sombong

Karakter sombong ini disebutkan dalam al-Quran surat az-Zuhruf ayat ke-51,

"Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, 'Hai kaumku, bukankah Kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku, maka apakah kamu tidak melihat(nya)?'

Melampaui Batas (Zalim)

Al-Quran menjelaskan bahwa Firaun adalah penguasa yang melampaui batas (zalim) dalam surat Thoha ayat ke-24.

"Pergilah kepada Firaun, dia benar-benar telah melampaui batas."

Membodohi Rakyat

Karakter ini dijelaskan dalam al-Quran di surat az-Zuhruf ayat 54.

"Maka (Firaun) dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik."

Memecah Belah Rakyat

Keterangan yang menjelaskan karakter ini ada di surat al-Qoshosh ayat ke-4.

"Sungguh, Firaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah. Dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Firaun) termasuk orang yang berbuat kerusakan."

Mempertahankan Kekuasaan dengan Segala Cara

Allah SWT berfirman dalam surat Ghofir ayat ke-26,

"Dan Firaun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), 'Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi."

Karena merasa khawatir akan direbut kekuasaannya, Firaun pun berusaha membunuh Nabi Musa.

Merasa Paling Pintar dengan Tuhan Tidak Ada

Karakteri ini dijelaskan dalam al-Quran dalam surat Ghofirt ayat 36 dan 37.

"Dan Firaun berkata, 'Wahai Haman! Buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu. (Yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Tuhan Musa, tetapi aku tetap memandangnya seorang pendusta.' Dan demikianlah, dijadikan terasa indah bagi Firaun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan (yang benar). Dan tipu daya Firaun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian."

Mengaku Tuhan

Karakter ini merupakan puncak dari kesombongan Firaun.

Ada dua ayat yang menunjukkan bahwa Firaun mengaku Tuhan. Pertama di surat al-Qoshosh ayat ke-38.

"Dan Firaun berkata, 'Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku ...."

Kedua di surat an-Naziat ayat ke-24.

"Faqola ana Robbukum al-a'la." (seraya berkata, 'akulah tuhanmu yang paling tinggi')

Dalam Tafsir Al-Mukhtashar di bawah pengawasan Syekh Shalih bin Abdullah bin Humaid dijelaskan, dalam ayat tersebut Firaun mengaku-aku sebagai Tuhan. Maka demikian Allah SWT menghukumnya dengan azab di dunia dan akhirat dan menjadikan kisahnya sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang-orang yang membangkang sepertinya.

Demikian profil dan karakter dari Firaun. Mengetahui profil dan karakter pemimpin adalah bagian dari materi kepemimpinan yang harus dipelajari.

Selain mengetahui profil dan karakternya, dengan mengetahui kisah Firaun dalam al-Quran -- sebagai materi kepemimpinan -- kita pun akan mendapatkan banyak pelajaran.

Pelajaran dari Kisah Firaun

  • Supaya sifat-sifat Firaun tidak ada dalam diri kita. Baik kita sebagai pemimpin maupun kita sebagai guru, ulama, ayah, suami, atau profesi-profesi lainnya.
  • Supaya kita paham, bahwa di setiap zaman selalu ada penentang-penentang kebaikan, atau pendukung-pendukung kemaksiatan.
  • Setiap pemimpin -- apalagi masa kekuasaannya lama -- akan cenderung menjadi pemimpin yang selalu berusaha mempertahankan kekuasaannya. Sekaligus selalu merasa terancam kedudukannya digoyang. Sehingga seringkali mengambil tindakan yang berlebihan. Seperti Firaun, yang paranoid, membunuh semua bayi laki-laki.
  • Apa yang dilakukan Nabi Musa kepada Firaun mengajarkan kepada kita untuk mengingatkan (mengritik) dengan cara yang baik, tidak dengan merusak nama baiknya.
  • Kesombongan adalah karakter utama Firaun, sampai dia berani menganggap dirinya Tuhan. Sehingga sifat sombong ini hal utama dan pertama yang harus dijauhi oleh seorang pemimpin.

Semoga artikel materi kepemimpinan ini bermanfaat untuk Anda, baik yang sedang ada dalam posisi seorang pemimpin maupun menjadi anggota biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun