Namun, justru keberuntungan-keberuntungan itu memancing beberapa orang untuk mencelakakannya. Dantes kemudian dituduh melakukan pengkhianatan dan ditangkap saat sedang melangsungkan pesta pertunangan, tanpa diberitahu apa kesalahannya. Dia kemudian dijebloskan ke penjara Chteau d'If. Penjara yang dianggap kuburan, karena siapapun yang masuk ke sana tidak akan dapat keluar, kecuali dalam keadaan menjadi mayat.
Dua puluh tahun di penjara itu, Dantes berkenalan dengan sesama penghuni yang seorang Padri. Di ujung kematiannya, Sang Padri menyerahkan peta harta karun kepada Dantes. Dan, dengan memanfaatkan mayat Sang Padri, Dantes berhasil kabur dari penjara.
Setelah menemukan harta karun, Dantes memulai petualangannya membalas dendam kepada orang-orang yang telah memfitnahnya sampai dipenjara. Jangan bayangkan dia balas dendam dengan melakukan kekerasan. Justru saya menyebutnya dia melakukan balas dendam dengan cara 'manis'. Pembalasan dendam yang unik, yang membuat sasarannya menderita bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara mental.
Di novel ini Alexandre Dumas menganyam narasi yang menarik dengan karakter-karakter yang berkesan dan twist tak terduga. Novel setebal hampir 400 halaman ini cocok bagi Anda yang menyukai petualangan, intrik, dan dilema moral. Anda akan setuju kalau saya menilai ini novel thriller terbaik.
Dumas pintar memilih diksi untuk membuat karakter-karakter yang kompleks dan beragam. Dari Edmond Dantes yang miskin, kemudian sosok yang penuh hasrat, dan akhirnya menjadi seorang Count yang misterius sekaligus kejam, hingga sejumlah karakter lain yang berperan penting dalam alur cerita.
Alexandre Dumas pun dikenal karena selalu menggunakan plot yang rumit dan berlapis-lapis. Terutama saat Dantes menjalankan aksi balas dendamnya. Sepertinya itu alasan mengapa alur cerita di filmnya berbeda dengan di novelnya. Ada keterbatasan sang Sutradara untuk memfilmkan beberapa adegan.
Maka, saran saya, jika Anda ingin membaca novel ini, sebaiknya luangkan waktu terlebih dahulu untuk menonton filmya. Akan lebih asyik membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H