Menikmati Keheningan
Keheningan adalah hadiah langka di dunia yang penuh dengan kebisingan. Saat kita menemukan waktu untuk merenung dan menikmati keheningan, kita dapat menemukan keindahan dalam ketenangan. Seperti yang diungkapkan oleh Helen Keller, "Dalam keheningan dan kesendirian, jiwa mungkin merasa sedih untuk sesaat; tetapi kesepian adalah kenyataan dasar dari kehidupan manusia."
Saat sepertiga malam, saat kebanyakan orang masih terlelap tidur, adalah waktu yang tepat untuk berzikir, berkontemplasi, berdekatan dengan Allah SWT.Â
Dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tuhan kami turun pada setiap malam ke langit bumi ketika sepertiga malam terakhir dan berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku mengabulkannya, siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku memberinya, dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti Aku mengampuninya."
Pandangan dari Al-Quran dan Hadis
Al-Quran dan hadis juga memberikan pandangan yang mendalam tentang keindahan dalam hal-hal sederhana. Sebagai contoh, dalam Surah Ar-Rahman ayat 13, Allah SWT berfirman, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"Â
Ayat ini mengingatkan kita untuk menghargai dan mengakui nikmat-nikmat Allah yang ada di sekeliling kita, termasuk dalam hal-hal yang sederhana.
Karena Allah SWT tidak suka pada orang yang berlebihan, sebagaimana firman-Nya,Â
"Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS. al-A'raf: 31)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang meninggalkan pakaian yang bagus disebabkan tawadhu (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebenarnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan disuruh memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan." (HR At-Tirmidzi)