Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Malu sebagai Self-Control

28 Maret 2024   10:36 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah apa yang kamu kehendaki."

Dari kalimat di atas, kita paham bahwa malu adalah kendali bagi kita dalam menjalani kehidupan. Karena kalau tanpa malu, maka kita akan bebas melakukan apapun.

Kita hidup memang diatur oleh aturan tertulis. Baik itu aturan negara (undang-undang) maupun aturan agama (syariat). Aturan ini untuk mengatur kehidupan antar manusia, supaya terjalin hubungan sosial yang baik.

Namun, realitanya, aturan-aturan tersebut sering dilanggar, karena dorongan hawa nafsu manusia.

Oleh karenanya, Allah Yang Maha Pencipta memberikan rasa malu kepada kita, sebagai self-control supaya kita tidak terjerumus melakukan tindakan di luar aturan.

Bahkan, rasa malu ditetapkan Allah Swt menjadi salah satu instrumen keimanan. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis,

"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda, 'Malu itu sebagian dari iman'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pengertian malu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) malu memiliki beberapa pengertian, yaitu:

  • Perasaan tidak senang yang muncul karena merasa telah melakukan atau mengalami sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan norma atau kebiasaan yang berlaku.
  • Perasaan tidak nyaman atau rendah diri ketika menjadi pusat perhatian atau mendapat kritik.
  • Rasa tidak berani atau ragu-ragu untuk melakukan sesuatu karena khawatir akan dihakimi atau diejek oleh orang lain.

Ketiga perasaan dalam pengertian di atas sudah seharusnya digunakan sebagai self-control sebelum kita berbuat sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun