Pasukan Quraisy dikomandani oleh Abu Sofyan. Sementara pasukan Muslim berjumlah seribu orang, dan dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.
#3
Sebelum perang terjadi. Rasulullah SAW berbeda pendapat dengan beberapa sahabat mengenai lokasi yang dipilih untuk menyambut pasukan Quraisy. Rasulullah SAW menginginkan menunggu di kota Madinah dan melancarkan perang kota. Namun, beberapa sahabat - terutama dari kalangan pemuda - menginginkan berperang di luar wilayah kota Madinah. Maka musyawarah pun dilakukan, dengan keputusan akhir menyambut pasukan Quraisy di bukit Uhud.
#4
Rasulullah SAW menempatkan 50 orang pasukan pemanah di atas bukit untuk mencegah datangnya pasukan Quraisy dari belakang pasukan Muslim berada. Rasulullah SAW berpesan ke pasukan pemanah tersebut untuk tidak turun apa pun yang terjadi.
#5
Pasukan Muslim pada awalnya berhasil memukul mundur pasukan Quraisy, tetapi ketika pasukan Muslim mulai menjarah harta rampasan yang ditinggalkan pasukan Quraisy yang mundur, pasukan pemanah yang berada di atas bukit menganggap perang telah usai denga kemenangan di pihak Muslim. Mereka pun turun, mengabaikan pesan (perintah) Rasulullah SAW.
Melihat pasukan pemanah turun, posisi di belakang pasukan Muslim pun kosong, tidak terjaga. Kondisi ini dimanfaatkan pasukan kavaleri (berkuda) Quraisy di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Mereka pun menyerang pasukan Muslim dari belakang.
#6
Serangan tiba-tiba pasukan Quraisy itu menyebabkan kepanikan di barisan pasukan Muslim. Pasukan Quraisy yang tadinya mundur pun kembali berbalik menyerang. Kondisi ini menyebabkan beberapa sahabat syahid (meninggal). bahkan Rasulullah SAW pun terluka karena mendapat serangan. Beberapa gigi beliau dikabarkan tanggal terkena pecahan baju besinya yang terkena tombak musuh.
#7