Suatu hari saat Rasulullah SAW sedang duduk melingkar bersama beberapa sahabatnya di masjid, masuklah seorang Arab Baduwi. Semula Rasulullah dan para sahabat hanya melihat sekilas. Namun, semua terperanjat saat mengetahui orang Arab Baduwi itu berjalan ke pojok masjid dan buang air kecil.
Beberapa sahabat berteriak menegurnya. Umar bahkan merah mukanya dan hendak berdiri untuk memarahi si Arab Baduwi, tetapi Rasulullah mencegahnya.
"Jangan! Biarkan dulu dia menyelesaikan urusannya. Setelah selesai suruh dia ke sini, dan yang lain ambillah air seember, tumpahkan ke tempat dia tadi buang air,"Â kata Rasulullah pelan.
Setelah si Arab Baduwi itu berada di hadapannya, Rasulullah kemudian menasihatinya, dan memberitahu bahwa tempat itu adalah masjid, tempat beribadah.
Di hari yang lain, juga saat berkumpul bersama para sahabatnya, Rasulullah didatangi seorang pemuda yang ingin masuk Islam.
"Ya, Rasulullah. Saya ingin masuk Islam, tapi bolehkah saya memohon satu hal?" tanya si Pemuda tersebut.
Rasulullah tersenyum, menampakkan muka yang bersahabat, "Alhamdulillah ..., tentu saja boleh. Ya, anak muda. Apa permintaanmu?"
Si Pemuda tidak segera menjawab, seperti ada keraguan untuk mengungkapkan keinginannya.
"Katakan saja," pinta Rasulullah.
"Ya, Rasulullah. Saya ingin mau masuk Islam, tapi ... mohon dibolehkan saya berbuat zina," jawab si Pemuda seraya menunduk.