Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-Hati terhadap Penipuan Tawaran Kerja Paruh Waktu

31 Desember 2023   13:47 Diperbarui: 31 Desember 2023   13:51 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya tidak enak di hari terakhir tahun 2023 ini menulis tentang pengalaman buruk. Tapi, saya harus segera menuliskannya supaya tidak ada lagi korban. Apalagi lihat di berita TV, jumlah korban banyak dengan kerugian ratusan juta.

Kasus ini menimpa salah satu karyawan di kantor saya bekerja. Karyawan itu, sebut saja tuan X, salah satu korban penipuan dengan modus tawaran kerja paruh waktu.

Awalnya, tuan X menerima chat dari nomor tak dikenal, yang menyebutkan PT. Production Kreatif Anak Bangsa. Bunyi penawarannya sebagai berikut, 

"Terimakasih atas respon nya kakak,

jadi PT. Production Kreatif Anak Bangsa sedang membuka pekerjaan sampingan untuk membantu meningkatkan penjualan para padagang online dan meningkatkan nilai barang dagang partner kami.

Tugas kakak, cukup Memasukkan produk pedagang kami di tokopedia ke keranjang () dan Memberikan Like () lalu mengirimkan ScreenShot sebagai bukti kepada admin telegram kami 1 tugas yang selesai dikerjakan akan langsung kami bayar melalui rekening kakak,

1 Tugas = 10 Ribu - 80 Ribu 

1 hari ada 20 Tugas maksimal

Apakah kakak memiliki aplikasi telegram dan kakak berminat untuk melangsungkan proses pengerjaannya kak??"

Setelah tuan X menerima tawaran tersebut, lalu diarahkan ke Telegram dan dihubungkan dengan nomor Admin. Komunikasi kemudian berlanjut melalui Telegram. 

Tugas pertama sangat mudah. Tuan X diberi link tiktok yang berisi penawaran sebuah produk. Tugasnya hanya me-like video tiktok dengan cara mengklik tada hati. Kemudian di-screenshoot buktinya, dan dikirim ke nomor Admin.

Sebagai percobaan, tuan X mendapat kiriman 3 link video tiktok, tugasnya me-like, men-screeshoot, lalu mengirimkan ketiga foto screenshoot tersebut.

Tak lama kemudian, tuan X mendapat info honor dari tugasnya sudah ditransfer ke rekening tuan X. 

Setelah dicek, betul, ada uang masuk 30 ribu. Satu tugas dibayar 10 ribu. Tentu saja tuan X senang. Hanya dengan me-like dapat bayaran 10 ribu.

Selanjutnya tugas kedua. Tuan X mendapat kirimkan 4 link video. Tanpa berlama-lama Tuan X langsung mengeksekusi tugas kedua tersebut. 

Seperti tugas pertama, tak lama setelah tuan X mengirim bukti telah menyelesaikan tugas, dia menerima info  honornya sudah ditransfer.

Dicek di rekening, betul, asli, saya sendiri melihatnya, ada transfer masuk 40 ribu. Bertambah senang tuan X tentunya.

Si penipu sedang memainkan emosi tuan X.

Tuan X kemudian mendapat tugas ketiga dan keempat dengan masing-masing 4 video untuk di-like. 

Jadi di hari pertama, tuan X mendapat tugas me-like 15 video. Honor yang diterima total 150 ribu.

Siapa yang tidak senang mendapat penghasilan 150 ribu sehari hanya dengan me-like video. 

Esoknya, hari kedua, tuan X mendapat tugas kelima, keenam, dan ketujuh, dengan total 12 video. Info dari Admin, sehari memang hanya akan mendapatkan 3 tugas dengan masing-masing 4 video. 

Sebagaimana hari pertama, tuan X pun mengeksekusi tugasnya dengan cara me-like, men-screenshot, dan mengirimkannya ke Admin.

Total di hari kedua tuan X mendapat honor 120 ribu. Jumlah penghasilan tuan X dalam dua hari itu total 270 ribu. Wow, jumlah yang lebih dari lumayan di saat sulit mencari kerja seperti sekarang. 

Bukti penerimaan honor dapat dilihat di foto. 

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri

Hari berikutnya tugasnya lain. Tuan X disuruh pura-pura belanja produk. yang nanti uang tuan X akan dikembalikan plus bonusnya. 

Tuan X dikirim list pilihan produk dengan harga dan bonus bervariasi. Semakin besar harganya semakin besar pula bonusnya. 

List produk yang harus dipilih dapat dilihat di bawah ini. 

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri

Karena masih ragu, tuan X milih yang paling rendah, paket Whitening dengan harga Rp 198.000 dan bonusnya Rp 39.600.

Tuan X pun mentransfer sejumlah 198 ribu ke nomor rekening yang diberikan Admin. Tak lama kemudian tuan X mendapat informasi, uangnya telah dikembalikan plus bonusnya, sehingga total yang diterima Rp 237.600.

Setelah dicek, betul, dana sejumlah itu sudah masuk ke rekening tuan X.

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri

Makin senang saja tuan X, dan si penipu semakin mempermainkan emosi tuan X. 

Berikutnya, tuan X mendapat tawaran kedua, dengan tugas yang sama. Pura-pura belanja. Namun kali ini variasi harganya lebih tinggi. Sebagai iming-iming, bonusnya pun semakin besar. List yang kedua dapat dilihat di foto

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri

Tuan X memilih produk dengan harga Rp 1.100.000, dengan bonus 30% atau Rp 330.000. Dan tanpa ragu langsung transfer sejumlah Rp 1.100.000.

Nah, dari sini mulai terbukti penipuan. Sebelum uang tuan X plus bonusnya dikembalikan, tuan X mendapat tugas lagi dengan nilai harga yang makin tinggi (mahal). 

Aturannya, dari Admin alias si penipu, uang tuan X plus bonusnya akan ditransfer jika tuan X menyelesaikan tugas terakhir. 

Bunyi pesan si penipu sebagai berikut, 

"Sistem akan segera memberikan 1-3 tugas, dan setiap tugas harus dibayar di muka untuk mendapatkan komisi tinggi sebesar 30%-40%. Jika tugas tidak selesai, anggota tidak akan menerima perintah tugas, dan pokok serta komisi tidak akan dikembalikan. Setiap urutan tugas memiliki batas waktu. Jika waktu habis, perlu diisi. Saya berharap semua anggota menyelesaikan tugas secepat mungkin dan menghindari hukuman yang tidak perlu. .. Hadiah tambahan setelah menyelesaikan semua perintah tugas (hadiah 1888888~8888888) Harap balas (2) untuk memahami."

Karena tidak punya uang untuk transfer tugas terakhir, maka hilang lah uang tuan X yang ditransfer terakhir atau Rp 1.100.000.

Kalau dihitung dengan bonus yang diterima tuan X sebelumnya, kerugiannya sekitar 800 ribu. Itu karena tuan X memilih produk termurah. Tidak mustahil korban lain memilih produk lebih mahal karena berharap bonus lebih besar. 

Sehingga saya tidak kaget saat melihat berita di TV total kerugian korban sampai ratusan juta. 

Semoga informasi ini bermanfaat. Semoga tidak ada lagi korban-korban lain yang tertipu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun