Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 Kebiasaan yang Mengganggu Kehagiaan Anda

7 Desember 2023   09:48 Diperbarui: 7 Desember 2023   10:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia

Kita semua terus-menerus mengejar kebahagiaan. Setiap hari kita membuat pilihan dalam hidup yang memengaruhi perasaan dan pemikiran kita untuk bahagia. Namun, selalu saja ada hal yang mengganggu kebahagiaan kita. Salah satunya adalah kebiasaan buruk.

Ada 10 kebiasaan buruk yang harus dihindari supaya tidak mengganggu kebahagiaan kita.

1. Terus-Menerus Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Godaan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain sangatlah besar. Namun, terus menerus membandingkan diri kita dengan orang lain akan memunculkan rasa rendah diri atau minder. Bahkan dapat menjauhkan kita dari sikap bersyukur.

Memang, sangat mudah memandang orang lain dan berpikir bahwa mereka memiliki karier yang sempurna, hubungan yang bahagia, menghasilkan lebih banyak uang, atau tampak lebih menarik.  Namun perbandingan tidak pernah adil, karena kita semua adalah manusia yang unik, dengan bakat dan sifat masing-masing.

Saat membandingkan diri Anda dengan orang lain, cobalah menyeimbangkan persepsi Anda.  Ingatkan diri Anda bahwa kita semua adalah manusia. Tidak ada seorang pun yang sempurna.

2. Tidak Menghargai Apa yang Dimiliki

Bagaimanapun keadaan hidup Anda, ada banyak hal yang dapat kita syukuri. Setiap hari kita bangun tidur adalah kesempatan untuk berusaha mencapai tujuan kita, melayani orang lain, dan menemukan semua kegembiraan kecil dalam hidup.  Ketika kita tidak bersyukur, kita mengabaikan pentingnya dan nilai dari semua yang kita miliki.

Rasa syukur mengubah hidup kita, mengalihkan fokus kita dari apa yang tidak dimiliki ke arah betapa indahnya hidup kita. Rasa syukur akan mengurangi stres, membawa ketenangan pikiran dan membuat kita lebih kuat dan peduli.

3. Membiarkan Rasa Takut dan Benci Mengendalikan Anda

Otak kita dirancang untuk memperingatkan kita akan bahaya dan menjaga kita tetap aman. Namun, ketakutan dan kecemasan dapat melumpuhkan kita. Ketakutan akan kegagalan adalah penghalang dalam mengejar impian kita. Ketakutan untuk menempatkan diri kita "di luar sana" mempengaruhi pilihan-pilihan yang ingin kita ambil dalam hidup.

Membiarkan diri kita diliputi kebencian hanya akan membuat kita terperosok dalam sinisme dan permusuhan. Pengalaman sulit bisa membuat kita kesakitan, tetapi mengambil keputusan berdasarkan kebencian akan mencuri kemampuan kita untuk fokus pada hal yang benar-benar penting. Kebencian akan menghilangkan kebahagiaan kita.

Berhentilah berpegang pada ketakutan dan kebencian Anda. Latihan meditasi (berzikir bagi Muslim) akan membantu kita melepaskan emosi tersebut. Luangkan waktu untuk merenungkan tindakan kita dan cara kita memperlakukan orang lain. Jangan biarkan permusuhan menyusup ke dalam hidup kita.

4. Fokus pada Masa Lalu atau Masa Depan

Jika pikiran kita didominasi oleh masa lalu atau terlalu fokus pada masa depan, kemungkinan besar kita akan kehilangan peluang yang ada di hadapan kita. Mengingat masa lalu biasanya terkait masalah yang belum terselesaikan yang membebani kita. Terlalu fokus pada masa depan berarti kita memiliki kecemasan tentang apa yang akan terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tetap fokus pada masa sekarang akan lebih bahagia dan merasa lebih terhubung dengan orang lain.

5. Mencoba Mengendalikan Apa yang Tidak Bisa Anda Kendalikan

Seringkali keinginan kita untuk mengendalikan segala sesuatu berakar pada rasa cemas dan takut. Pada titik tertentu kita hanya melawan alam semesta dan membuat kita sangat tidak bahagia. Daripada mencoba mengendalikan setiap detail, biarkan kehidupan berjalan secara alami. Rasakan saja kebebasan yang didapat dengan melonggarkan cengkeraman kita pada apa yang tidak dapat kita kendalikan.

6. Terjebak dalam Permainan Saling Menyalahkan

Terus-menerus menyalahkan orang lain atas masalah adalah kebiasaan merusak yang akan merugikan kita dan orang di sekitar kita. Ketika kita menyalahkan orang lain, kita melepaskan tanggung jawab atas perasaan dan tindakan kita sendiri. Kita mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain karena kita tidak ingin itu menjadi kesalahan kita. Kita berpikir dengan meminta pertanggungjawaban orang lain, penyesalan akan terangkat dari pundak kita. Pada kenyataannya, kita selalu bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri.

7. Terpaku pada Harta Benda Anda

Mobil keluaran terbaru yang kita idam-idamkan tidak akan pernah membalas cinta kita. Sofa baru yang bagus atau jam tangan mahal tidak akan membuat kita merasa memiliki atau puas. Semuanya akan menambah stres dan kecemasan jika anggaran kita terbatas atau kita merasa kesulitan melunasi kartu kredit.

Ketika kita memusatkan hidup pada uang dan materi, kita kehilangan pandangan tentang apa yang sebenarnya membuat kita bahagia. Uang memang dapat membantu kita menjaga diri sendiri dan orang lain, namun ketika kita fokus sepenuhnya pada kekayaan atau menimbun kekayaan, kita melupakan pentingnya apa yang ada dalam hati dan jiwa kita, dan hal-hal yang memberi kita kebahagiaan.

8. Bergaul dengan Orang-Orang Buruk

Bergaul dengan orang-orang 'beracun' akan mencuri kebahagiaan kita. Orang-orang buruk menyedot kegembiraan hidup. Jika tidak hati-hati, mental pesimistis mereka akan menular ke dalam pola pikir Anda. Kenyataan yang menyedihkan adalah, orang-orang 'beracun' tidak peduli pada kita dan tidak akan pernah peduli. Tidak peduli seberapa keras kita berusaha membuat mereka terkesan.

Kita perlu waspada terhadap mereka yang terus-menerus menyangkal pendapat kita, yang hanya muncul ketika mereka membutuhkan sesuatu, atau yang tidak menghormati batasan atau keinginan kita. Bersikaplah tegas dan percaya diri pada diri kita sendiri. Kita berhak berada di sekitar orang-orang yang memperlakukan kita dengan hormat dan positif.

9. Menunda-Nunda Pekerjaan

Kita semua, dari waktu ke waktu, menunda tugas yang kita takuti atau mencari-cari alasan untuk menjelaskan mengapa kita belum melakukan sesuatu yang harus/ingin kita lakukan. Kebiasaan menunda-nunda akan merusak kebahagiaan jangka panjang kita. Dengan menunda-nunda, kita kehilangan waktu dan energi berharga yang bisa kita gunakan untuk mengejar tujuan dan impian kita.

10. Menjadi Pengkritik Terburuk bagi Diri Sendiri

Kita memang harus menetapkan harapan yang tinggi dan bersikap keras pada diri sendiri. Bagaimanapun, mengritik diri sendiri diperlukan untuk mengidentifikasi kekurangan kita untuk kemudian kita perbaiki. Namun, terus-menerus menyalahkan atau merendahkan diri sendiri juga tidak membantu. Mengritik diri sendiri hanya akan menyakiti kita dan menghalangi kita mewujudkan kebahagiaan sejati.

Kuncinya adalah mengevaluasi mengapa kita selalu mengritik diri sendiri. Apakah kita benar-benar kecewa karena kita tahu bahwa kita bisa berbuat lebih baik? Ataukah pendapat, keinginan dan penilaian orang lain mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap Anda?

Luangkan waktu untuk introspeksi, apa yang sebenarnya kita inginkan?  Kita ingin menjadi siapa?  Apa minat, kesukaan, dan ketidaksukaan kita? Kita harus menemukan cara untuk menjadi diri sendiri dan menghargai serta mencintai diri sendiri. Singkirkan dialog negatif yang ada di kepala kita dan pilihlah kritik yang membangun. Ingatlah untuk bersikap baik terhadap diri sendiri dan orang lain: itulah jalan menuju kebahagiaan sejati.

Sumber: https://www.entrepreneur.com/living/10-horrible-habits-that-destroy-your-happiness/293609

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun