Ketika kita memusatkan hidup pada uang dan materi, kita kehilangan pandangan tentang apa yang sebenarnya membuat kita bahagia. Uang memang dapat membantu kita menjaga diri sendiri dan orang lain, namun ketika kita fokus sepenuhnya pada kekayaan atau menimbun kekayaan, kita melupakan pentingnya apa yang ada dalam hati dan jiwa kita, dan hal-hal yang memberi kita kebahagiaan.
8. Bergaul dengan Orang-Orang Buruk
Bergaul dengan orang-orang 'beracun' akan mencuri kebahagiaan kita. Orang-orang buruk menyedot kegembiraan hidup. Jika tidak hati-hati, mental pesimistis mereka akan menular ke dalam pola pikir Anda. Kenyataan yang menyedihkan adalah, orang-orang 'beracun' tidak peduli pada kita dan tidak akan pernah peduli. Tidak peduli seberapa keras kita berusaha membuat mereka terkesan.
Kita perlu waspada terhadap mereka yang terus-menerus menyangkal pendapat kita, yang hanya muncul ketika mereka membutuhkan sesuatu, atau yang tidak menghormati batasan atau keinginan kita. Bersikaplah tegas dan percaya diri pada diri kita sendiri. Kita berhak berada di sekitar orang-orang yang memperlakukan kita dengan hormat dan positif.
9. Menunda-Nunda Pekerjaan
Kita semua, dari waktu ke waktu, menunda tugas yang kita takuti atau mencari-cari alasan untuk menjelaskan mengapa kita belum melakukan sesuatu yang harus/ingin kita lakukan. Kebiasaan menunda-nunda akan merusak kebahagiaan jangka panjang kita. Dengan menunda-nunda, kita kehilangan waktu dan energi berharga yang bisa kita gunakan untuk mengejar tujuan dan impian kita.
10. Menjadi Pengkritik Terburuk bagi Diri Sendiri
Kita memang harus menetapkan harapan yang tinggi dan bersikap keras pada diri sendiri. Bagaimanapun, mengritik diri sendiri diperlukan untuk mengidentifikasi kekurangan kita untuk kemudian kita perbaiki. Namun, terus-menerus menyalahkan atau merendahkan diri sendiri juga tidak membantu. Mengritik diri sendiri hanya akan menyakiti kita dan menghalangi kita mewujudkan kebahagiaan sejati.
Kuncinya adalah mengevaluasi mengapa kita selalu mengritik diri sendiri. Apakah kita benar-benar kecewa karena kita tahu bahwa kita bisa berbuat lebih baik? Ataukah pendapat, keinginan dan penilaian orang lain mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap Anda?
Luangkan waktu untuk introspeksi, apa yang sebenarnya kita inginkan? Â Kita ingin menjadi siapa? Â Apa minat, kesukaan, dan ketidaksukaan kita? Kita harus menemukan cara untuk menjadi diri sendiri dan menghargai serta mencintai diri sendiri. Singkirkan dialog negatif yang ada di kepala kita dan pilihlah kritik yang membangun. Ingatlah untuk bersikap baik terhadap diri sendiri dan orang lain: itulah jalan menuju kebahagiaan sejati.
Sumber: https://www.entrepreneur.com/living/10-horrible-habits-that-destroy-your-happiness/293609