Berbeda dengan Rukun Iman. Rukun Islam, dalam formula matematika, relasinya mengikuti Hukum Penjumlahan. Jadi, kalua ditulis akan seperti ini,
Syahadat + Salat + Zakat + Puasa + Haji = Islam
Kita tahu dalam ilmu matematika, setiap angka apabila ditambahkan dengan bilangan Nol (0) maka hasilnya tidak menjadi Nol (0).
Karena mengikuti fungsi penjumlahan, maka apabila ada satu atau lebih rukun yang tidak dilaksanakan, maka hasilnya tetap Islam.
Misalkan ada seorang Muslim yang belum melaksanakan ibadah Haji, maka dia tetap menjadi seorang Muslim. Kalua ditulis dalam format matematika akan seperti ini,
Syahadat + Salat + Zakat + Puasa + 0 = Islam
Bahkan kalau lebih dari satu pun yang tidak (belum) dilaksanakan, hasilnya tetap Islam. Misalkan tidak/belum membayar Zakat dan melaksanakan ibadah Haji.
Syahadat + Salat + 0 + Puasa + 0 = Islam
Dengan catatan, tidak atau belum melaksanakannya itu karena tidak atau belum mampu. Bukan karena menolak adanya lima rukun itu.
Misalnya, ada seseorang yang tidak berpuasa karena dia sakit. Maka orang tersebut masih disebut seorang Muslim. Namun, kalau dia tidak berpuasa karena menganggap perintah puasa itu mengada-ada, tidak produktif, membahayakan tubuh, sehingga dia menolak (tidak mau) puasa. Maka, dia termasuk tidak beriman, dan otomatis dianggap keluar dari Islam.
Demikian juga untuk ibadah yang lain; Salat, Zakat, dan Haji.