Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

WNI Pindah Warga Negara? Syukurin Saja!

20 Juli 2023   11:03 Diperbarui: 20 Juli 2023   13:25 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut situs 'katadatacoid', mengutip informasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka tersebut naik 1,05% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pada pertengahan 2022, jumlah penduduk di Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa. Dan secara tren, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat sejak pertengahan 2015-2023. Hal ini seperti terlihat pada grafik di atas.

Jumlah 278,69 juta jiwa tersebut tentu saja tersebar di berbagai wilayah. Menurut situs yang sama, yang dirilis tanggal 2 Februari 2023, berikut data jumlah penduduk di 10 provinsi terpadat.

Jawa Barat: 49,40 juta orang

Jawa Timur: 41,15 juta orang

Jawa Tengah: 37,03 juta orang

Sumatra Utara: 15,11 juta orang

Banten: 12,25 juta orang

DKI Jakarta: 10,68 juta orang

Sulawesi Selatan: 9,22 juta orang

Lampung: 9,17 juta orang

Sumatra Selatan: 8,65 juta orang

Riau: 6,61 juta orang

Di atas anggap saja sebagai prolog dari apa yang ingin saya tulis berkenaan dengan merebaknya perpindahan warga negara kita ke Singapura. Menurut Dirjen Imigrasi Kemenkumham telah terjadi perpindahan kewarganegaraan sebanyak 3.192 WNI dalam rentang waktu 2019-2022.

Berarti kalau dirata-rata, setahun yang pindah ke Singapura itu ada 798 orang, atau sebulan 67 orang, atau sehari ada 2-3 orang.

Kalau dilihat dari beberapa kemungkinan alasan kepindahan mereka, yang 3.192 orang itu, saya asumsikan mereka berasal dari provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ini untuk menyederhanakan opini yang ingin saya tulis saja.

Sekarang saya ingin melihat tingkat kepadatan kedua provinsi tersebut.

Menurut laman BPS Jabar, Kamis (31/3/2022), luas provinsi Jawa Barat mencapai 35377,76 kilometer persegi (km2). Sementara luas DKI Jakarta 661,52 km2, termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu.

Dari data jumlah penduduk dan luas wilayah kedua provinsi di atas, saya dapat menghitung tingkat kepadatan kedua provinsi tersebut, dengan menggunakan formula sederhana: jumlah penduduk dibagi jumlah wilayah. Walaupun banyak formula untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk sebuah wilayah.

Jadi, tingkat kepadatan penduduk provinsi Jawa Barat = 49,40 juta orang / 35377,76 kilometer persegi = 1.396 orang/km2. provinsi DKI Jakarta tingkat kepadatan penduduknya = 10,68 juta orang / 661,52 juta kilometer persegi = 16.145 orang/km2.

Menurut informasi yang saya tahu, tingkat kepadatan ideal itu sekitar 500 orang/km2. Sehingga, dengan patokan tersebut, provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta sudah bisa dianggap tidak ideal, atau terlalu padat penduduknya. Jawa Barat hampir 3 kali lipat ideal, sedangkan DKI Jakarta lebih ekstrim lagi, melebihi ideal 32 kali lipat.

Lalu, apa hubungannya dengan topik pilihan 'WNI Pindah Kewarganegaraan'?

Ya ... kita bersyukur saja, kepindahan mereka, kan, bisa mengurangi kepadatan penduduk negara kita.

Demikian opini halu saya, maafin kalau salah-salah kata dan data.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun