Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Langkah Gegabah Abrahah (1)

3 Juli 2023   06:28 Diperbarui: 3 Juli 2023   06:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu pasukan gajah/sumber: okezone

"Ya, Baginda Raja. Sesungguhnya Aryath adalah budakmu. Demikian pula aku. Kami berbeda pendapat dalam memahami perintah engkau, dan semuanya tetap patuh kepada engkau. Namun, aku merasa lebih kuat mengurusi penduduk Yaman. Aku pun merasa lebih pantas dan lebih bijak daripada Aryath. Sungguh aku telah mencukur semua rambutku mendengar engkau telah bersumpah. Aku pun mengirimkan tanah Yaman untuk engkau injak, supaya sumpah engkau untukku dibatalkan."

Raja Najasyi pun membatalkan sumpahnya, dan merestui Abrahah Al-Asyram menjadi Gubernur Yaman.

Sungguh nafsu itu kalau tidak dibendung akan selalu tumbuh. Tidak puas menjadi gubernur, Abrahah ingin menjadikan Yaman pusatnya orang-orang berdatangan dari berbagai tempat. Dia merasa panas hati saat mendengar kabar, di tanah Hijaz ada satu tempat bernama Makkah, yang di dalamnya ada bangunan yang setiap saat selalu didatangi oleh orang-orang untuk beribadah. Bahkan di waktu tertentu, semua orang, dari mana pun, datang bersamaan mengelilingi bangunan tersebut, memenuhi tanah Makkah.

Untuk menyaingi itu, Abrahah kemudian menetapkan Shana'a sebagai ibukota Yaman, lalu mendirikan sebuah gereja besar dan mewah, yang sebelumnya tidak pernah ada gereja sebesar dan semewah itu.

Abrahah memberi nama gereja itu 'Al-Qullays'. Diambil dari Bahasa Yunani, 'ekklesia', yang artinya gereja. Abrahah memberlakukan kerja paksa untuk membangun Al-Qullays. Bahkan dia menghukum orang yang belum bekerja saat matahari sudah terbit, dengan memotong tangannya.

Bahkan Abrahah merasa perlu mengirim surat kepada Raja Najasyi untuk mengabarkan rencananya tersebut.

"Paduka Raja, untuk engkau, aku telah membangun gereja megah yang belum pernah dibangun untuk raja-raja sebelum engkau. Aku tidak akan berhenti membangun gereja, hingga berhasil mengalihkan orang-orang mendatangi Kakbah untuk berhaji."

Abrahah ingin gereja itu menjadi pusat keagamaan dan negara Yaman menjadi negara Kristen terbesar, termasuk untuk orang-orang Arab. Dia ingin semua orang meninggalkan Kakbah dan mendatangi gereja yang dibangunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun