Sebagaimana saya tuliskan di atas, di tahun kedua kuliah, saya sudah berniat untuk memulai menyusun skripsi. Kebetulan saat OJT _ waktu masih Diklat - saya pernah menemukan satu 'kasus' yang menurut saya bisa dijadikan bahan untuk menyusun Skripsi.
Hampir setiap hari - di sela-sela pekerjaan - saya berkunjung ke tempat saya OJT dulu, karena kebetulan saya di tempatkan setelah lulus tidak di sana. Saya menemui senior saya untuk mendapatkan beberapa data yang saya perlukan serta informasi-informasi lainnya terkait permasalahan yang akan saya jadikan bahan skripsi.
Untuk tambahan teoritisnya dan untuk mengetahui bagaimana menyusun skripsi itu, saya sering 'main-main' ke Perpustakaan Jurusan Teknik Industri ITB. Alhamdulillah saya menemukan beberapa skripsi mahasiswa TI ITB yang mirip dengan apa yang akan saya susun. Dan kebetulan ada fasilitas fotocopy, saya pun men-copy beberapa halaman dari beberapa skripsi tersebut.
Materi yang saya bahas dalam 'calon' skripsi saya adalah tentang keandalan (realibility) salah satu mesin CNC (Computer Numerically Controlled). yaitu mesin yang sudah dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer (program).
Uniknya, saya baru mendapatkan mata kuliah tentang Realibility itu di semester keempat. Jadi saat saya sedang mengumpulkan bahan dan mempelajari permasalahannya, saya baru mendapat pengantar tentang Realibility. Dan kebetulan pula, yang menjadi dosennya adalah karyawan PT. IPTN. Â Sehingga saya dapat meminta bahan-bahan mata kuliah Realibility, sebagai referensi saya dalam menyusun skripsi. Padahal materi-materi itu baru akan diberikan di semester 5 dan 6. katakanlah, saya mendahului teman-teman saya.
Selama kuliah (belajar) mata kuliah Realibility pun saya selalu bertanya atau konsultasi terkait permasalahan yang saya temukan terkait dengan permasalahan bahan skripsi saya. Bahkan saya sering kelepasan (tanpa sengaja) mempertanyakan materi kuliah yang belum diajarkan. Sehingga dosen sering menjawab, 'Materi itu nanti akan di bahas di semester depan'. dan, gara-gara itu teman-teman saya jadi tahu bahwa saya sudah mulai menyusun skripsi. Karena dosen itu setelah menjawab tadi, selalu berkata, 'Dia (saya maksudnya) bertanya untuk skripsinya'.
Sehingga di saat teman-teman kemudian memulai mencari bahan skripsi, saya sudah 50% selesai. Apalagi dosen mata kuliah Realibility, yang juga karyawan PT. IPTN itu, saya jadikan dosen pembimbing.
Alhamdulillah ... Allah memberi kemudahan. Akhirnya skripsi saya selesai sesuai rencana perkuliahan. Saat ujian sidang pun saya mendapatkan nilai A.
Demikian pengalaman saya saat menyusun skripsi. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H