Amanah (dapat dipercaya, konsisten)
Dari 18 parpol peserta pemilu nanti mayoritas parpol peserta pemilu 2019. Parpol yang baru pun, rata-rata pecahan dari parpol peserta pemilu terakhir. Artinya, pengurusnya itu-itu juga. Tentu kita ingat apa yang dijanjikan parpol-parpol (melalui caleg-calegnya) tersebut saat kampanye di Pemilu 2019. Dan kita bisa melihat kinerja mereka selama lima tahun terakhir, apakah janji-janji itu ditepati (dijalankan) atau tidak.
Dengan begitu kita bisa menilai parpol mana yang konsisten membela rakyat dan negara, melalui semua kebijakannya dalam merespon permasalahan rakyat. Atau justru setelah berkuasa mengkhianati (tidak amanah) terhadap janjinya.
Tabligh (Menyampaikan)
Menyampaikan bisa berarti mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat, minimal dengan konstituennya. Tugas parpol adalah sebagai jembatan antara rakyat dan pemerintah. Parpol harus mampu mendengar aspirasi rakyat dan menyampaikannya kepada pemerintah. Termasuk menyampaikn koreksi atau kritikan rakyat.
Begitupun, parpol harus mampu menyampaikan program-program atau aturan-aturan dari pemerintah.
Kita bisa melihat saat ini, mana parpol yang sudah menjalin komunikasi yang baik dengan rakyat (konstituennya). Dan parpol mana yang lebih mengutamakan kepentingan penguasa.
Fathanah (Pintar)
Yang dimaksud pintar ini tentu saja para pengurus parpol. Khususnya para pemimpinnya. Mereka harus mumpuni, harus mampu memahami semua permasalahan bangsa dan sekaligus mencari solusi.
Negara kita saat ini dihadapkan dengan berbagai persoalan: ekonomi, pendidikan, sosial, keamanan, dan lain-lain. Maka para pemimpin parpol harus mampu memahami dan memberikan solusi yang bisa disampaikan kepada pengelola negara secara langsung maupun diwujudkan melalui produk undang-undang.
Semoga keempat kriteria di atas dapat memandu kita dalam memilih parpol. Masih ada waktu 10 bulan untuk mencari, sebelum kita nanti menentukan pilihan. Sehingga saatnya nanti di hari pemilihan, kita datang ke TPS tidak dengan kepala kosong lalu asal coblos saja. Atau memilih hanya karena sudah menerima 'amplop'.
Satu suara kita sangat berharga, yang akan menentukan nasib negara, nasib kita, dan nasib (masa depan) anak cucu kita.