Keesokan harinya pun warga melihat Si Dogol berpuasa. Dia terlihat kalem dan ikut bermain bersama teman-temannya yang sudah biasa berpuasa.
Tapi ternyata ketenangan itu tidak bertahan lama. Hanya bertahan sampai tengah hari. Lewat tengah hari, semua warga heboh lagi, termasuk teman-teman Si Dogol. Tapi kehebohan kali ini bukan karena kenakalan Si Dogol, sehingga tidak mengundang jengkel warga. Malah mengundang senyum, bahkan tidak sedikit yang tertawa.
Pasalnya, saat warga dan anak-anak salat Zuhur di langgar, Si Dogol tidak terlihat. Tapi itu tidak membuat mereka aneh, karena sudah biasa Si Dogol kadang ikut salat, kadang tidak.
Yang membuat heboh adalah saat sebagian orang selesai salat, Â pulang dari langgar, dan melewati pos ronda. Mereka melihat Si Dogol sedang duduk sendirian. Saat didekati, warga menahan tawa, ada yang cuma tersenyum, kemudian bertanya, "Dogol, kamu masih puasa?"
"Iyalaaah ... puasa," jawab Si Dogol singkat, seraya bergeming dalam duduknya.
Tak mau berpanjang tanya, warga pun meninggalkannya di pos ronda. Apa yang membuat warga menahan tawa melihat Si Dogol?
Rupanya ada sebutir nasi di atas bibir Si Dogol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H