Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perang Badar: The Decisive War (6)

1 April 2023   17:13 Diperbarui: 1 April 2023   17:17 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemuka Quraisy pun saling tatap. Mereka baru tersadarkan, ada rombongan dagang yang dipimpin Abu Sufyan yang beberapa hari lagi akan kembali dari Syam.

"Kita harus mempersiapkan diri untuk mengamankan rombongan dagang suamiku." Melihat para pemuka Quraisy terdiam, Hindun meneruskan lontaran kemarahannya. "Harus diingat juga, bersana barang dagangan yang dibawa suamiku, ada barang-barang dagangan kalian juga."

"Ya! Malah kudengar waktu berangkat pun rombongan Abu Sufyan hampir dicegat. Tapi tuhan kita masih menyelamatkan. Rombongan dagang kita berhasil meloloskan diri," kata Umayyah bin Khalaf.

Mendengar itu, semakin memerah wajah Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Khusay bin kilab, dan yang lainnya. Tak terbayangkan kalau hasil perdagangan mereka semua berhasil direbut kaum Muslimin.

"Kurang ajar! Demi Latta dan Uza. Kita harus mengirim pasukan untuk mengawal Abu Sufyan." Ikrimah bin Abu Jahal berdiri, jiwa mudanya terpancing. "Bahkan kalau perlu kita serang langsung ke Yatsrib."

Merasa belum cukup menumpahkan kemarahannya, Ikrimah terus berteriak. "Kalau kita tidak segera bertindak, Muhammad dan pengikutnya akan semakin pongah. Bisa saja suatu saat, dia tidak hanya mencegat kafilah dagang kita, tapi menyerang ke sini." Wajah Ikrimah bin Abu Jahal semakin merah karena marah, juga karena pengaruh arak.

Mendengar perkataan Ikrimah bin Abu Jahal semua terdiam. Roman muka mereka pun menggambarkan kemarahan sekaligus kengerian. Belum setahun Rasulullah SAW hijrah ke Yatsrib, kaum Muslimin sudah menunjukkan kekuatannya.

"Betul, kita harus mempersiapkan pasukan. Bukan untuk menyerang Yatsrib, tetapi berjaga-jaga mengamankan Abu Sufyan dan rombongannya." Abu Jahal berdiri memegang pundak anaknya, Ikrimah. Menenangkannya.

Hindun tersenyum mendengar keputusan Abu Jahal. Kekhawatirannya akan keselamatan suaminya berkurang.

~~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun