Sekitar setengah jam mereka rehat sambil melaksanakan salat Asar serta berzikir dan berdoa. Mereka meyakini selain kesiapan fisik dalam melaksanakan misi ini, mental pun harus disiagakan. Berzikir sarana untuk menguatkan mental, dan berdoa untuk kesuksesan misi yang akan mereka laksanakan.
Setelah rasa penat hilang dan tenaga pulih kembali, Abdullah bin Jahsy pun menginstruksikan pasukannya untuk bersiap melanjutkan perjalanan.
"Kuharap stamina kalian sudah bugar. Kita tidak akan beristirahat lagi sebelum sampai di tujuan," ujar Abdullah bin Jahsy.
"Insya Allah, ya Amirul Mukminin, kau jangan mengkhawatirkan kami. Justru kami ingin segera menuntaskan misi ini. Kami sudah tidak sabar untuk segera berhadapan dengan orang-orang Quraisy," balas Ukkasyah bin Mishan.
Abdullah bin Jahsy tersenyum. Dia akan menggerakkan tangan sebagai aba-aba untuk melanjutkan perjalanan, ketika tiba-tiba Sa'ad bin Waqash mendatanginya dengan tergopoh.
"Celaka! Wahai Abdullah, celaka!" Sa'ad bin Abi Waqash tergopoh menghampiri Abdullah bin Jahsy dan rekan-rekannya. Dia membungkuk, tangannya memegang kedua lututnya seraya mengatur napas. Terengah-engah dia berkata, "Maafkan aku, ya Amirul Mukminn!"
~~~
*As-Sabiqunal Awwalun adalah sebutan untuk orang-orang yang pertama (awal) menerima ajakan Rasulullah Saw untuk masuk Islam.
*Amirul Mukmin = Pemimpin orang-orang beriman. Gelar yang sebenarnya diberikan kepada para khalifah pengganti Rasulullah Saw setelah Beliau wafat. Secara formal Khalifah pertama adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Namun, Abdullah bin Jahsy mendapat gelar Amirul Mukminin saat menerima bendera kepemimpinan dari Rasulullah.
Referensi untuk sosok Abdullah bin Jahsy diambil dari buku:
- Biografi 104 Sahabat Nabi, karya Syaikh Mahmud Al-Mishri, hal. 815-816
- Memetik Hikmah 101 Sahabat Nabi, karya Hepi Andi Basoni, hal. 120-121
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H